UNGARAN— Pemerintah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang bersama masyarakat sekitar turut memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada hari ini, Senin (22/10/2018). Pada puncak peringatan HSN ribuan santri dan santriwati dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) bersama para siswa dari berbagai sekolah se-Kecamatan Bandungan melaksanakan kegiatan pawai ta’ruf. Ratusan masyarakat Bandungan juga berpartisipasi mengikuti kegiatan pawai tersebut. Para santri yang ikut pawai ta’ruf tampak mengenakan pakaian khasnya dengan mamakai songkok. Sedangkan santriwati mengenakan pakaian syar’i.
Dalam pawai ta’aruf, para peserta mengambil rute pawai mulai dari Suharno 2 yang terletak di Dusun Jimbaran – Toko Bromo – Pasar Jimbaran – pertigaan Manggung – Manggung – finish di Ponpes Al Mas’udiyyah.
Petugas dari Polsek Bandungan melaksanakan pengawalan kegiatan tersebut.
Kapolsek Bandungan Iptu Agus Marinus menyampaikan, pengawalan dan pengamanan pawai ta’aruf tingkat Kecamatan Bandungan ini dilakukan untuk mengatur lalu lintas, memberikan rasa aman dan nyaman kepada peserta pawai serta masyarakat yang melihat pawai ta’aruf.
“Kami memberikan pengawalan pawai taaruf sebelum pelaksanaan pawai dimulai hingga pawai selesai,” kata Iptu Agus Marinus.
Sebelumnya, pada Minggu (21/10/2018) malam, pawai ta’aruf dalam rangka Hari Santri Nasional juga dilaksanakan oleh warga di Kelurahan Bandungan mulai pukul 19.30 WIB. Pawai tersebut melibatkan 750 orang.
Dalam pawai ta’aruf tersebut Rute yang dipilih ialah Mesjid Awalinur, Klinik Anugerah, Pasar Bandungan, Puskes Bandungan, Kelurahan Bandungan, Gapura Gamasan, dan kembali ke Mesjid Awalinur.
Tri Sumedi selaku penanggung jawab acara menuturkan, Pawai Ta’aruf ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh warga Kelurahan Bandungan dalam memperingati Hari Santri Nasional.
Masyarakat yang berpartisipasi membawa penanda nama MMT, lampion kertas, balon, bendera, dan menampilkan berbagai atraksi termasuk drum band. Mereka yang berpartisipasi berasal dari berbagai golongan
Menurut Tri, momentum hari santri ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan.
“Peringatan hari santri dengan pawai ta’ruf untuk mengenang para pejuang dari kaum santri yang dipelopori oleh KH Hasyim Asy’ari,” imbuh dia. Satria Utama.