SRAGEN- Musibah angin puting beliung menerjang wilayah Kecamatan Sambirejo Senin (19/11/2018) petang. Angin berkecepatan tinggi itu menimbulkan sejumlah kerusakan dan kerugian cukup besar.
Tercatat ada empat rumah warga yang rusak diterjang angin. Tak hanya itu, sebuah peternakan ayam milik warga juga hancur dengan 7.000 ekor di dalamnya mati.
Data yang dihimpun di Mapolres Sragen menyebutkan rumah yang rusak diantaranya milik pengusaha pembuatan batako Mulyono (42) warga Dukuh Jaten, Musuk yang roboh dengan kerugian hampir Rp 15 juta.
Lantas rumah milik Wartoyo Kasto Wiyono (68) warga Dukuh Jaten, Desa Musuk juga roboh tertimpa pohon pada bagian teras, hingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp 4 juta.
Korban ketiga adalam rumah milik Sukarno (54) warga Dukuh Dukuh, Desa Musuk, juga roboh akibat tertimpa pohon tumbang dengan kerugian sebesar Rp 2 juta. Satu rumah terakhir adalah milik Karmi (50) warga Dukuh Wadang, Kadipiro Sambirejo yang roboh karena tertimpa pohon dengan kerugian sekitar Rp 2 juta.
Selain itu, terjangan angin juga menghancurkan peternakan ayam milik Nanang (45) warga Dukuh Purworejo, Desa Sambirejo. Kandang terbuat dari kayu dan bambu itu roboh tertiup angin kencang.
“Ada sekitar 7.000 ekor ayam berumur 10 hari yang mati tertimpa reruntuhan kandang. Kerugian dari peternakan ini sekitar Rp 100 juta,” papar Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Sambirejo AKP Saptiwi Senin (19/11/2018).
Sementara menurut keterangan warga, angin dahsyat itu menerjang sekira pukul 17.30 WIB. Dari hasil pendataan, dampak robohnya empat rumah dan satu peternakan itu mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp 130 juta.
Akibat kejadian tersebut, sehingga warega sambirejo mengalami kerugian hingga total sebesar Rp 123 juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu. Sejumlah rumah yang rusak juga sudah dilakukan penanganan dengan evakuasi oleh warga dibantu aparat,”jelasnya. Wardoyo