KARANGANYAR- Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) diminta untuk lebih tanggap dan melek teknologi. Di era teknologi informasi seperti ini, Satlintas diharapkan bisa proaktif menggunakan akun medsos untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas.
“Sampaikan hal-hal positif lewat akun anda. Sebab medsos akan membantu membangun sikap optimisme masyarakat. Sekaligus mengcounter masalah hoax,” papar Setda Propinsi Jawa Tengah, Sri Puryono membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah pada Jambore Satlinmas di Camping Ground Tawangmangu (07/11/2018).
Dia menambahkan informasi bukan hanya hal-hal yang positif akan tetapi juga negatif. Hal itu sebagai upaya cegah dini permasalahan yang terjadi di masyakat.
Satlinmas juga dipesan ikut menjaga keamanan lingkungan pada acara keagamaan, pawai, dangdutan maupun pernikahan itu sudah biasa. Lebih dari itu, Linmas harus mampu mengawal tahapan-tahapan pemilihan umum serta siaga bencana.
“Tidak kalah penting adalah mengawal tahapan pilpres, pileg, dan pilkada, serta siaga bencana saat musim hujan seperti sekarang. Sebagai perwakilan negara, Satlinmas harus hadir membantu masyarakat yang mengalami bencana,” ujar tambahnya.
Jambore Satlinmas tersebut mengusung tema Wujudkan Solodaritas dan Soliditas Satlinmas juga dihadiri Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jateng Drs Sinoeng Noegroho Rachmadi, Bupati Karanganyar Juliyatmono, serta pejabat terkait lain.
Sekda menambahkan Jambore Satlinmas kali pertama ini menjadi sarana koordinasi, komunikasi, silaturahmi antara Satlinmas di masing-masing kabupaten/ kota.
Selain itu menyamakan persepsi dan pemahaman, karena tugas Satlinmas merupakan garda terdepan untuk deteksi dini atas potensi gangguan di masyarakat. Linmas mempunyai daya tangkal luar biasa dalam menghadapi ancaman terhadap ketertiban dan ke-amanan masyarakat.
Apalagi pada saat musim penghujan seperti saat ini, menurut Sri Puryono Linmas diminta ikut terlibat pada kegiatan tanggap dan mitigasi bencana. Bagaimana pun Linmas dituntut aktif mengingatkan masyarakat atas potensi bencana yang mungkin terjadi di sekitarnya. Ada ilmu titen sebagai kearifan lokal dalam mengamati datangnya bencana.
“Yang harus dilakukan dan dilestarikan. Linmas harus sedikit terampil membantu mengevakuasi pengungsi bila terjadi bencana. Termasuk mengamankan wilayah yang ditinggal masyarakatnya untuk mengungsi, membantu dapur umum, dan lainnya,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut Sekda menyerahkan bantuan 10 unit kursi roda standar dan adaptif dari Gubernur Jateng kepada para penyandang disabilitas Kabupaten Karanganyar. Selanjutnya, Sekda meninjau tenda peserta Jambore Linmas 2018 dari 35 kabupaten dan kota. Wardoyo