SOLO– Komunitas Gerakan Menulis Buku (GMB) menggelar kegiatan Festival Literasi 2018, Selasa (6/11/2018), di Gedung Graha Saba Buana. Kegiatan tersebut diiuti lebih dari 800 peserta dari kalangan guru, siswa, mahasiswa dan pegitat literasi di Eks-Karesidenan Surakarta.
Pendiri GMB, Lenang Manggala menyebutkan, kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk mengahpus stigma di tengah masuarakat bahwa kemampuan literasi siswa dan masyarakat di Indonesia rendah. Hal itu dibuktikan dengan tingginya antusiasme para siswa dan mahasiswa serta guru atau pegiat literasi lain dalam menunjukkan kemampuannya menulis buku.
“Kami ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan budaya litetasi lebih baik lagi. Biasanya kan pemerintah melakukannya hanya dengan memberikan banyak buku kepada sekolah-sekolah. Nah yang kami lakukan berbeda, kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dengan menjadikan siswa atau anak bisa menulis buku,” urainya.
Lenang menyebutkan, GMB juga telah memiliki bukti lain terkait kemampuan literasi siswa di Indonesia yaitu dengan pemecahan rekor MURI kategori penulis buku terbanyak yaitu sebanyak 19.991 siswa mulai dari jenjang SMP, SMA, mahasiswa hingga guru dalam waktu tiga tahun terakhir
“Menurut penelitian, kemampuan.literasi di Indonesia.memang rendah. Dan kami ingin menepis stigma tersebut. Dengan tujuan akhir bahwa dari membaca dan menulis pun mampu dilakukan pembangunan karakter. Nahkan kemajuan finansial juga bisa diperoleh dari cara ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, dalam kegiatan yang sama juga diberikan penghargaan dengan tiga kategori kepada para pemenang yaitu kategori Sayembara Literasi Soloraya, Adi Acarya Award (nasional), serta Gerakan Sekolah Menulis Buku (nasional). Triawati PP