SRAGEN- Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen memastikan sudah melakukan fogging di Dukuh Sendangpalang, Ngargotirto, Sumberlawang yang diresahkan dengan kasus DB beberapa waktu terakhir. Fogging dilakukan menyusul hasil Penyelidikan Epidemologi (PE) yang mendapati adanya temuan jentik nyamuk di sekitar indeks kasus yang terjadi DB.
“Sudah kita lakukan fogging. Hasil PE menunjukkan memang ada temuan jentik nyamuk di wilayah tersebut. Tapi untuk warga yang dirawat di rumah sakit, sebagian sudah membaik dan sudah pulang,” papar Kepala DKK Sragen, Hargiyanto melalui Sekdin, Fanni Fandani, Rabu (31/10/2018).
Ia juga mengatakan tim sudah langsung bergerak cepat ke lapangan. Selain fogging, juga telah diberikan bubuk abate ke rumah-rumah warga serta penyuluhan agar digencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Sebab dari pengecekan, banyak ditemukan jentik nyamuk di rumah-rumah warga,” urainya.
Sementara, Kabid P2PL DKK Sragen, Agus Sudarmanto menyampaikan kasus DB di Sendangpalang, Ngargotirto memang sedikit unik. Sebab wabah DB berjangkit ketika wilayah itu dalam kondisi minim air lantaran menjadi salah satu wilayah kekeringan alias krisis air bersih.
Namun dari hasil pengecekan, ternyata jentim nyamuk berasal dari tandon-tandon air di rumah warga yang tidak tertutup. Karenanya ia mengimbau kepada masyarakat, termasuk di wilayah kekeringan, bahwa kondisi kekeringan pun bukan otomatis bebas dari DB.
“Imbauannya untuk tandon air harus sering dibersihkan dan ditutup. Sehingga tidak menjadi sarang nyamuk,” tandasnya.
Seperti diberitakan, warga Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang dilanda keresahan akibat merebaknya wabah penyakit demam berdarah (DB). Dalam beberapa hari terakhir, satu persatu warga bertumbangan dilarikan ke rumah sakit akibat terserang DB.
Serangan penyakit gigitan nyamuk Aides Aygepti itu merebak di Dukuh Sendangpalang RT 2 dan 3. Sedikitnya enam orang terpaksa harus dirawat di rumah sakit dengan diagnose positif DB.
“Kalau gejalanya sudah sejak dua minggu lalu. Awalnya hanya satu orang di RT 2 namanya Ali masih mahasiswa yang kena. Dia langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, makin bertambah. Sampai hari ini total ada enam warga yang sudah dirawat karena DB,” ujar Kadus Sendangpalang, Sutrisno, Senin (29/10/2018).
Menurutnya, enam warga yang kena DB itu mayoritas pelajar yang duduk di bangku SD hingga mahasiswa. Selain Ali, ada juga Sulaiman, siswa SMP, Hanifa masih berusia SD dan tiga lagi yang sudah dirawat. Wardoyo