

KARANGANYAR- Barusaja dilantik menjabat bupati untuk periode kedua, Bupati Karanganyar Juliyatmono mulai tersandung lidah. Adalah kalangan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi korbannya.
Entah hanya guyonan atau ada maksud lain, perkataan Bupati yang menyebut guru PAUD tak memiliki kualifikasi dan hanya mengisi waktu nganggur, dinilai telah melukai kalangan guru PAUD.
Para pendidik PAUD pun merasa terusik dengan pernyataan bupati yang menyebut jika mereka tidak memiliki kualifikasi dan kompetensi. Para guru PAUD dianggap hanya mengisi waktu daripada menganggur di rumah dan menggunjing tetangga.
Pernyataan tersebut disampaikan bupati Karanganyar saat pembinaan dalam rangka pemberian Kesra bagi guru PAUD non PNS , Selasa (18/12/2018).
Pernyataan orang nomor satu di Karanganyar ini, sontak menjadi sorotan. Bahkan salah satu guru PAUD, membuat surat terbuka melalui akun facebooknya kepada bupati yang baru saja dilantik untuk periode kedua tersebut.
Ketua pengurus daerah Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (PD Himpaudi) Karanganyar, SW Kartika Sari, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (20/12/2018) mengatakan, terlepas dari pernyataan yang disampaikan oleh hupati Juliyatmono tersebut, hanya guyonan atau tidak, namun guru-guru PAUD terluka.
Untuk mengobati luka tersebut, menurut Kartika Sari PD Himpaudi, memberikan dorongan semangat agar para guru PAUD tetap berjiwa besar dan tegak berjuang walaupun buahnya baru bisa dipetik jangka panjang.
“Peningkatan kompetensi dan kualifikasi kami lakukan terus menerus dan berkesinambungan agar kami layak jadi teladan bagi generasi emas yang kelak memimpin negeri ini,” kata Kartika Sari, Kamis (20/12/2018).
Kartika Sari meminta kepada seluruh guru PAUD yang ada di Karanganyar untuk tetap semangat meskipun apa yang dilakukan selama ini, masih dipandang sebelah mata dan dianggap tidak memiliki kualifikasi.
“Saya hanya berharap kepada rekan-rekan guru PAUD, untuk tetap semangat dan berkarya dan memberikan yang terbaik bagi anak didik untuk menciptakan generasi emas di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, melakukan pembinaan dan pemberian Kesra kepada guru PAUD non PNS, di pendopo rumah dinas, Selasa (18/12/2018).
Pembinaan yang juga dihadiri organisasi IGTKI, IGBA, bupati dalam sambutannya ingin memastikan jika Kesra sebesar Rp 600 ribu, apakah sudah masuk rekening atau belum, serta mengumumkan tenaga honorer sekolah dasar (SD) akan mendapatkan dana Rp 500 ribu.
Namun diujung pembinaan, bupati mengatakan bahw guru TK itu tidak jelas kualifikasinya. Hal ini yang membuat para guru PAUD ini merasa tersinggung. Wardoyo