JOGLOSEMARNEWS – Perayaan pergantian tahun baru identik dengan petasan dan asap kendaraan bermotor.
Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam merayakan pergantian tahun baru, terutama terhadap asap knalpot dan petasan.
Asap knalpot dan petasan kerap ditemui pada perayaan tahun baru itu berdampak buruk bagi saluran pernapasan.
Dokter spesialis pulmonologi (paru) Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, dr Alfian Nur Rosyid Sp P, ungkap bahwa asap knalpot dan petasan adalah pembakaran tidak sempurna.
Kandungan pada pembakaran tidak sempurnya, tutur Alfian Nur Rosyid, di antaranya ialah karbon monoksida (CO).
Pada malam tahun baru, asap yang dihasilkan dari knalpot dan petasan dinilai meningkat.
“Semakin banyak asap, maka semakin banyak karbon,” tutur Alfian Nur Rosyid, Rabu (26/12/2018).
Pada rongga hidung terdapat pleksus berisi pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara yang dihirup.
“Kalau asap knalpot atau petasan berupa asap panas,” lanjut Alfian Nur Rosyid.
Dampak akut yang terjadi, tuturnya, adalah iritasi tenggorokan.
“Selain itu ada partikel yang mengganggu saluran nafas,” lanjut Alfian Nur Rosyid
Bahkan pada orang dengan hipersensitif misalnya pengidap asma, jelasnya, bisa menyebabkan serangan asma mendadak karena menyempitnya saluran nafas.