SURABAYA– Seorang pengemudi mobil sedan dan temannya menjadi sasaran amuk massa di Jalan Kepiting, Banyuwangi, Minggu (9/12/2018) dinihari. Massa emosi setelah melihat mobil bernopol L 1464 HC ini ugal-ugalan di jalan.
Lalu, menabrak seorang kakek pengendara motor. Akibat aksi ini, kaca mobil hancur. Bagian pintu mobil rusak.
Pengendara sedan nahas itu, Dio Arifin (22) dan Jefri Kurniawan (22), keduanya asal Desa Watukebo dan Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Kejadian ini berawal saat mobil Honda Civic cokelat tersebut melaju zigzag dari arah kota Banyuwangi. Mobil tersebut melaju kencang.
Seorang polisi lalu lintas sempat mencoba menghentikan mobil tersebut. Sebab, jalannya seperti aksi koboi di jalanan.
Bukannya menurut, saat dihentikan polisi, pengemudi sedan justru menantang. Lalu, menabrak motor polisi tersebut.
Kemudian, melaju kencang. Kebetulan, kondisi lalu lintas cukup ramai. Mobil tersebut kemudian menabrak pengendara motor, hingga terpental beberapa meter.
Usai menabrak motor, mobil terus melaju kencang. Kemudian, menembus pembatas jalan dari arah berlawanan. Mobil baru berhenti setelah menabrak pembatas jalan itu.
Warga yang emosi langsung mengepung mobil tersebut. Pengemudi mobil dan temannya menjadi sasaran bogem mentah warga.
Beruntung, polisi bergerak cepat. Dua pemuda itu diamankan di pos polisi lalu lintas, persis di dekat lokasi kejadian. Emosi warga akhirnya diluapkan dengan merusak mobil tersebut.
“Jalannya zigzag, lalu menabrak pengendara motor, korbannya luka-luka,” kata Hapy, salah satu warga di lokasi.
Amuk massa berhenti setelah sejumlah polisi tiba di lokasi. Dua pengendara sedan diamankan ke Polres.
Ternyata, setelah diperiksa, ditemukan potongan obat daftar G di dompetnya. Diduga, dua pemuda tersebut dalam kondisi mabuk usai mengkonsumsi pil koplo.
“Sepertinya, dalam kondisi mabuk. Kita temukan obat daftar G di dompet,” kata Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Banyuwangi Ipda Ardhi Bita Kumala.
Untuk pengembangan penyidikan, mobil sedan yang rusak diamankan ke Polres. Termasuk, pengendaranya.
“Kita juga koordinasi dengan Satuan Narkoba untuk mengetahui asal-usul obat daftar G tersebut,” pungkas Ardhi.