JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

DARURAT DB SRAGEN: Lonjakan Pasien Terus Meroket, 2 Hari Bertambah 77 Orang. Mondokan Paling Banyak, Sudah Menyebar di 20 KecamatanĀ 

Tim Puskesmas saat menggelar pemeriksaan jentik di salah satu rumah warga di Karangtengah, Sragen Rabu (16/1/2019). Foto/Wardoyo
Ā Ā Ā 
Tim Puskesmas saat menggelar pemeriksaan jentik di salah satu rumah warga di Karangtengah, Sragen Rabu (16/1/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Menyusul penetapan status KLB Demam Berdarah (DB) di Sragen, angka penderita DB terus melonjak tajam. Bahkan dalam dua hari terakhir, jumlah pasien baru yang terdiagnosa positif DB bertambah sebanyak 77 orang.

Data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Rabu (16/1/2019) mencatat hingga petang pukul 17.00 WIB, jumlah total pasien DB yang dirawat di berbagai tempat pelayanan sudah menembus angka 188 orang.

Jumlah itu melonjak 77 orang dibanding dua hari sebelumnya, Senin (14/1/2019) yang tercatat 111 pasien.

Dari sebarannya, pasien DB itu sudah merata di 20 kecamatan. Kecamatan Sambirejo yang sehari sebelumnya masih nihil kasus, tadi siang sudah ada tiga kasus pasien positif DB yang dirawat.

“Sampai sore ini tadi, jumlah total pasien DB yang dirawat sebanyak 188 orang. Data tanggal 14 Januari kemarin 111 orang. Ada penambahan sekitar 77 orang dalam dua hari. Ada dua kematian selama 16 hari di Januari ini. Sampai hari ini yang paling banyak Kecamatan Mondokan dengan 30 pasien,” papar Kepala DKK Sragen, Hargiyanto, Rabu (16/1/2019) petang.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Menurutnya, tingginya penambahan kasus DB itu tak lepas dari faktor cuaca yang memasuki musim penghujan. Kondisi curah hujan yang tak begitu deras, memicu munculnya genangan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, sejak ditetapkan KLB, semua lini pelayanan mulai dari bidan desa, kecamatan, Puskesmas hingga rumah sakit juga digerakkan memberikan laporan secara cepat sehingga setiap perkembangan data dan pasien di lapangan bisa cepat terlaporkan.

Atas status KLB dan tambahan kasus yang cukup signifikan itu, Hargiyanto menyampaikan pihaknya terus berupaya menggerakkan semua lini untuk mengintensifkan monitoring dan penyuluhan ke lapangan.

Bidan desa, petugas Puskesmas, desa hingga kecamatan terus digerakkan untuk mengefektifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan menyeluruh.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

Gerakan PSN tuntas itu digerakkan mengingat temuan hasil penyelidikan epidemologis (PE) di beberapa titik indeks kasus menunjukkan angka House Indeks (HI) atau bebas jentik masih di atas ambang batas yakni melebihi 5 persen. Menurutnya hal itu menunjukkan PSN yang dilakukan hanya secara kuantitas namun kurang dari aspek kualitas.

“Mungkin kualitas PSN harus ditingkatkan lagi. Semua kontainer dan genangan air atau semua tempat yang berpotensi jadi tempat berkembangbiak nyamuk harus dikuras dan dibersihkan. Kegiatan abatisasi ke kontainer juga digencarkan,” terangnya.

Hargiyanto menilai kasus KLB DB di asal tahun ini dimungkinkan adalah siklus lima tahunan. Sebab lima tahun silam, kasus DB di Sragen juga mencapai titik tertinggi dengan jumlah kasus menembus 850 kasus dengan korban meninggal ada 7 orang.

“Tahun lalu padahal kasus DB hanya 140 dan tidak ada korban jiwa,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com