KARANGANYAR- Puncak acara peringatan hari ulang tahun (HUT) DPRD Karanganyar ke 68, akan dimeriahkan Kethoprak Humor Kirun Cs di halaman DPRD setempat pada tanggal 9 Maret 2019 mendatang. Di sisi lain, peringatan HUT yang disebut menghabiskan anggaran hampir Rp 1 miliar lebih itu menuai kritikan tajam.
Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto kepada wartawan Rabu (23/01/2019) mengatakan, berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka HUT DPRD ke 68 ini, diawali dengan sidang paripurna istimewa yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2019, dilanjutkan dengan pentas seni anak dan remaja, tingkat SMP dan SMA serta masyarakat umum yang akan digelar sejak pagi hingga malam hari.
“HUT DPRD Karanganyar akan kita awali sidang paripurna DPRD. Ini merupakan peringatan ke empat yang kami laksanakan sejak kami menemukan fakta sejarah bahwa DPRD Karanganyar terbentuk tahun 1951 lalu ,” kata Sumanto, Rabu (23/01/2019).
Untuk meriahkan kegiatan ini, lanjutnya, juga digelar sejumlah kegiatan olah raga, diantaranya renang, pencak silat, sepak bola antar SSB, catur, bola volley, sepak bola antar klub, lari 10 kilo meter, pertandingan tenis meja, lomba lagu pop dan keroncong, lomba burung berkicau serta modifikasi sepeda motor.
“ Pertandingan oleh raga ini untuk mencari bibit unggul yang akan dipersiapakan dalam berbegai even, seperti pekan olah raga provinsi. Seperti kita ketahui, dalam pekan olah raga provinsi lalu, prestasi olah raga kita merosot tajam. Maka sejak dini, harus mulai dipersiapkan,” ujarnya.
Disisi lain, Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka) menyoroti besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk merayakan HUT DPRD ke 68 ini yang mencapai Rp 1 miliar lebih.
Koordinator Mahaka, Kiswadi Agus mengaku sangat terkejut dengan anggaran HUT DPRD Karanganyar ini.
“ Anggaran ini luar biasa besar. Untuk apa anggaran sebesar ini. Apa sebanding dengan kegiatan yang dilakukan? Hal ini semakin mempertegas bahwa para wakil rakyat ini hanya mengurus dirinya sendiri,” ujarnya, Rabu (23/01/2019).
Menurutnya anggaran sebesar itu, sebaiknya digunakan untuk rakyat, seperti pengentasan kemiskinan, beasiswa bagi yang tidak mampu serta untuk kepentingan kemasyarakatan lainnya. Sebab angka kemiskinan di Karanganyar juga masih cukup signifikan dan mendesak untuk mendapatkan penanganan.
“Kami mempertanyakan anggaran ini untuk apa saja. Ini pemborosan anggaran. Pemkab dan dewan setali tiga uang, yang sebelumnya juga menggunakan uang rakyat untuk memperingati HUT Karanganyar yang ke 101,” tegasnya. Wardoyo
