
WONOSOBO – Sebuah kecelakaan tunggal kembali terjadi di pertigaan Pasar Kertek Wonosobo, Sabtu (26/1/2019) sore.
Kecelakaan tunggal tersebut dialami oleh sebuah truk B-9061-QZ yang dikemudikan Boediyono, alamat Kalimas Baru Rt 02 Rw 01 Surabaya.
Truk yang mengangkut alat berat itu hilang kendali hingga menabrak Benteng Takeshi di ujung turunan, simpang Kertek.
Kapolsek Kertek AKP Sigit Prastyanto mengatakan, semula truk yang dikemudikan Boediyono dan penumpang Rudi Purnomo melaju dari arah Parakan Temanggung menuju Wonosobo dengan
mengangkut alat berat berupa loader.
Setibanya di lokasi kejadian, usai melewati jalan yang menurun panjang, rem kendaraan itu diduga tidak berfungsi.
Laju truk yang kencang melalui turunan itu pun menjadi hilang kendali.
Laju truk terhenti setelah menabrak tembok pengaman kecelakaan alias benteng Takeshi yang berada di samping Pos Polisi Kertek.
Beruntung, bersamaan dengan kejadian itu, pertigaan sedang kosong pengendara sehingga kecelakaan tak melibatkan kendaraan lain.
Sopir dan penumpang dilaporkan selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Pengemudi yang mengalami luka robek di kepala dilarikan ke RSUD Wonosobo. Keduanya pun dievakuasi dalam kondisi sadar.
“Saat ini korban sopir sudah dibawa ke rumah sakit sedangkan kernetnya dibawa ke puskesmas. Saat dievakuasi tadi keduanya sadar,” katanya.
Kasus kecelakaan ini sudah ditangani oleh unit Laka Lantas.
Petugas Polsek Kertek dan Dalmas Sat Sabhara Polres Wonosobo membantu Sat Lantas untuk mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka tutup.
Ini diberlakukan mengingat kendaraan yang mengalami kecelakaan menutup salah satu ruas jalan.
“Kami juga mengimbau kepada warga untuk jangan terlalu dekat saat menonton proses evakuasi kendaraan.” kata Kapolsek.
Di lokasi evakuasi, Kanit Laka Polres Kebumen dan anggotanya memasang Police line untuk keamanan warga yang sedang menonton.
Terlihat dari video CCTV di Kantor Polisi Pasar Kertek, arus lalu lintas saat kejadian sedang sepi.
Saat kendaraan pengangkut alat berat melewati turunan, tidak terlihat ada kendaraan di depannya.
Hingga Magrib, proses evakuasi masih dilakukan dengan pengamanan dari anggota kepolisian.
Hujan mengguyur tak menyurutkan anggota Kepolisian memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terlalu mendekati lokasi kejadian agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Untuk meminimalisir kemacetan, arus lalu lintas dialihkan menuju jalur alternatif.
Bagi kendaraan yang ingin menuju Wonosobo dari arah Temanggung, diarahkan melewati jalur lingkar utara melewati Prumbanan.
Ini berlaku sebaliknya untuk kendaraan dari arah Wonosobo menuju Temanggung.
Bagi pengendara dari arah Purworejo atau Kalikajar menuju kota Wonosobo atau Banjarnegara, dialihkan melalui selatan Pasar Kertek tembus Desa Bojasari melalui Kecamatan Selomerto.
“Jadi arus lalu lintas tidak terpusat di lokasi kecelakaan,” katanya.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan yang terjadi diturunan Kertek. Kecelakaan kerap berulang di tempat ini.
September 2018 lalu, kecelakaan tragis yang melibatkan truk tronton dan pick up juga terjadi di jalur ini.
Saat melintasi turunan, truk itu lepas kendali karena diduga rem tak berfungsi hingga meluncur deras dan menghantam mobil pick up yang tengah parkir.
Satu di antara korban, pengemudi pick up bahkan harus meregang nyawa karena luka serius.
Jalan raya Parakan-Kertek memang dikenal rawan.
Kondisi jalan yang menurun panjang hingga hampir 12 kilometer menciptakan kerawanan tersendiri bagi pengguna jalan.
Kebanyakan insiden terjadi lantaran diduga rem tak berfungsi setelah melintasi turunan panjang.
Turunan itu bermuara di simpang Kertek, atau komplek pasar yang menjadi titik paling rawan.
Di tempat itu, Polres membangun tembok pengaman dari susunan ban untuk menahan laju kendaraan yang kehilangan kendali.
Pengaman yang juga disebut Benteng Takeshi ini terbukti ampuh menahan laju kendaraan yang hilang kedali sehingga tak mengurangi dampak kecelakaan.
Belum lama ini, warga setempat mempercantik pengaman ini dengan menata ulang ban dan mengecatnya warna-warni.
Mereka juga membangun tugu di sisinya sehingga terlihat lebih indah, jauh dari kesan seram sebagai pengaman dari risiko kecelakaan.
Kini, keampuhan benteng Takeshi kembali teruji.
Benteng itu kembali menunjukkan kegagahannya menahan laju truk pengangkut alat berat sehingga risiko kecelakaan bisa terkurangi.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















