SRAGEN- Status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah di Sragen membuat semua jajaran terus meningkatkan kewaspadaan. Di Karangmalang, jajaran Muspika setempat bahu membahu terjun memerangi penyebaran nyamuk dengan giat pemberantasan sarang nyamuk secara serentak, Jumat (25/1/2019).
PSN digelar dengan melibatkan semua unsur Muspika setempat. PSN serentak itu digelar sebagai tindaklanjut edaran bupati terkait PSN serentak.
Tingginya angka kasus DB dan korban meninggal menjadi alasannya.Terhitung mulai 1-22 Januari 2019 ini, sebanyak 389 kasus DBD terjadi di Sragen. Sementara sepanjang tahun lalu, penderita DBD di Sragen hanya 345 kasus.
Gerakan PSN tadi pagi diikuti Camat Karangmalang Sriyono, Kapolsek AKP Mujiono, Danramil yang diwakili oleh Batuud Peltu Suwarno, Dr. Haris, Lurah Plumbungan Budiyanto, Bidan Plumbungan, Babinsa Plumbungan Serda Joko dan Babinkamtibmas Aiptu Udi Isdianto.
PSN dipusatkan di Desa Karang dengan melibatkan warga setempat. Dandim Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto mengungkapkan kegiatan dimulai dengan mengelilingi rumah penduduk untuk mencari tempat tempat penampungan air untuk dicek apakah ada jentik nyamuknya.
Apabila ditemukan akan langsung dikuras oleh tim. Selanjutnya mencari barang bekas di sekitar rumah yang berpotensi menampung air dan bisa digunakan oleh nyamuk untuk berkembangbiak.
“Seperti ban bekas, ember, kaleng, botol bekas minuman dll untuk di musnahkan atau dikubur,” paparnya Jumat (25/1/2019).
Selain mengecek rumah warga, tim juga menghimbau masyarakat untuk memulai hidup sehat dari diri masing masing tanpa disuruh. Sugiyanto Ketua RT 17/05 Ds Karang mengatakan bahwa ada 3 warganya yang terserang Demam berdarah.
“Enten 3 pak sing DB Tapi Alhamdulillah mboten enten korban meninggal,” katanya. Wardoyo