
KARANGANYAR- Proses seleksi calon karyawan kontrak di PUD Aneka Usaha Karanganyar digoyang kritikan. LSM Masyarakat Handarbeni Karanganyar (Mahaka) menyoal posisi dewan pengawas yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia seleksi calon karyawan.
Koordinator Masyarakat Handarbeni Karanganyar, Agus Kiswadi secara prinsip mengatakan pihaknya tidak menyoal langkah PUD Aneka Usaha menggandeng pihak ketiga melaksanakan assessment.
Akan tetapi yang patut dipertanyakan adalah tugas yang diemban dewan pengawas sekaligus ketua panitia seleksi.
Menurut dia, hal itu kurang pas dan berpotensi terjadi konflik kepentingan yang bisa mempengaruhi penilaian terhadap rekrutmen calon karyawan kontrak.
“Aneh saja, sangat aneh. Saya pikir pertangungjawabannya menjadi tidak masuk. Sebagai dewan pengawas dan ketua panitia. Sebagai panitia nanti menyampaikan laporan kepada direktur lalu direksi meneruskan ke dewan pengawas. Dewan pengawas dirinya sendiri,” paparnya kepada wartawan Selasa (15/1/2019).
Agus hanya ingin memastikan bahwa proses assessment tersebut bukan hanya formalitas tetapi dilakukan sesuai prosedur. Dia berharap tidak ada pihak-pihak tertentu sudah berupaya menitipkan keluarga maupun kerabat untuk bekerja di PUD Aneka Usaha.
Ia juga menggambarkan salah satu pemicu kebobrokan manajemen yang merugi ratusan juta pada era sebelumnya, salah satunya juga andil dari kualitas SDM.
Harusnya hal itu menjadi pembelajaran agar tidak lagi terjebak di lubang yang sama untuk kali kedua.
Menanggapi tudingan itu, Untung memastikan bahwa proses assessment fokus pada tenaga kontrak yang sudah ada.
“Kami pastikan netral. UNS juga menjamin hal itu,” tutur Untung kepada wartawan. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













