

SRAGEN- Sejumlah proyek fisik yang didanai APBD di Tahun 2018 mendapat sorotan dari Komisi III DPRD setempat. Pasalnya, kualitas pekerjaan ditemukan kurang sesuai dan terindikasi di bawah spek.
Fakta itu terungkap ketika tim Komisi III mengecek sejumlah proyek jalan dan proyek fisik lainnya yang selesai di penghujung 2018. Anggota Komisi III DPRD Sragen, Mualim Sugiyono mengungkapkan beberapa proyek yang ditemukan kurang sesuai adalah proyek cor jalan Sigit-Ngrombo, di wilayah Tangen.
Menurutnya hasil pengecekan di lapangan, kualitas cor di ruas utama Sragen Utara ini dinilai di bawah standar. Kemudian pengurugan bahu jalan atau berem juga terkesan asal-asalan.
Yang lebih parah, jalur poros antar kecamatan Pare Mondokan-Kacangan Sumberlawang.
Tak hanya kualitas cor yang dinilai kurang baik, talud di sisi jalan hanya disangga dengan sesek bambu. Menurutnya, kondisi itu sangat disayangkan lantaran selain berpengaruh pada kekuatan talud, juga menyiratkan kesan kualitas proyek yang dinilai asal-asalan.
“Di beberapa titik, talud juga kita temukan retak-retak. Kualitas cor juga kurang baik. Ada temuan di beberapa proyek jalan lainnya meski tidak signifikan,” terangnya Jumat (11/1/2019).
Selain proyek jalan, Mualim menguraikan proyek yang juga menjadi catatan adalah Proyek Pasar Sumberlawang. Proyek beranggaran Rp 13,7 miliar itu hingga kini dinilai masih belum beres. Kebocoran dan kualitas bangunan masih menjadi catatan yang diharapkan segera diperbaiki oleh rekanan.

Lantas, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanggan, Gesi juga ditemukan bermasalah. Hasil pengecekan di lapangan, Komisi III menyarankan perlunya ada perluasan dan penyekat mengingat kondisi saat ini jarak satu kilometer bau busuk sampah masih menyengat.
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]