JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pernyataan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menuding Jokowi melakukan pertemuan rahasia dengan Moffet bisa berujung fitnah jika tak disertai bukti kuat.
Demikian dikatakan oleh analis politik The Habibie Center, Bawono Kumoro. Dia melihat kesan pernyataan Sudirman itu sebagai respons dari sikap Joko Widodo dalam debat capres lalu yang sempat menyinggung kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan dan Aceh.
“Jadi apakah statement tersebut sebagai bentuk serangan balasan?” tanya Bawono seperti dikutip Tribunnews.com, Minggu (24/2/2019).
Jika memang pertemuan rahasia terjadi, menurut Bawono, Sudirman Said harus dapat menunjukkan bukti-bukti kuat. Jika tidak, dikhawatirkan akan bergulir menjadi permasalahan hukum dan terkategori fitnah.
“Kalau itu diungkapkan sebagai serangan balasan dan tidak disertakan bukti-bukti hal tersebut patut disayangkan,” ujarnya.
Sementara, Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Maruf Amin, Arya Sinulingga menuding Sudirman Said berbohong.
Arya menuding Sudirman yang merupakan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi itu mengarang cerita untuk mencari sensasi.
“Sudirman Said melakukan pembohongan karena beliau diwawancara oleh media mainstream, ada salah satu televisi, dan majalah. Di situ jelas Pak Sudirman cerita,” ujar Arya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/2/2019).
Seperti diketahui, Sudirman menjelaskan panjang lebar soal pertemuan dia bersama Presiden Jokowi dengan Bos Freeport McMorran Inc James R Moffet di Majalah “TAMBANG” edisi November 2015.
Juga disampaikan Sudirman dalam acara ”Satu Meja” Kompas TV, pada Selasa 3 November 2015.
Sudirman menjelaskan tentang tugasnya sebagai pembantu Presiden. Termasuk menangkis bahwa Presiden Jokowi menjalankan tugas negara dan hal itu bukan merupakan operasi rahasia.
Arya menuding pernyataan Sudirman mengenai pertemuan rahasia. Apalagi, pernyataan dilontarkan sehari setelah Prabowo diserang soal ribuan hektar lahan di Aceh dan Kalimatan Timur.
“Jadi kalau saya katakan, Pak Dirman itu cari sensasi dan membuat salah satu skandal,” tegas Arya.