Beranda Daerah Klaten Siswa SMP Muhammadyah PK Solo Belajar Bersama Orang Tua Asuh di Delanggu

Siswa SMP Muhammadyah PK Solo Belajar Bersama Orang Tua Asuh di Delanggu

Istimewa
Istimewa

KLATEN– Sebanyak 87 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mendapatkan “tantangan” berbeda untuk bekal hidup. Kali ini, para siswa tersebut harus meninggalkan “zona nyaman” mereka. Pasalnya, mereka harus hidup bersama orang tua asuh di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten selama 3 hari 2 malam. Kegiatan berlangsung pada 1-3 Februari 2019, tepatnya Jumat hingga Minggu.

Para siswa tersebut mengikuti kegiatan program home stay dimana program tersebut merupakan program tahunan sekolah untuk menumbuhkan karakter kearifan lokal kepada para siswa. Rizka Dian Permatasari selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa tujuan diadakan kegiatan ini untuk mengasah karakter kemandirian dan kemampuan bersosialisasi para siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

“Karena apa yang ditemui di orang tua asuh tersebut jauh seperti apa yang anak-anak miliki di rumah sehingga membuat mereka itu bisa lebih bersyukur,” ungkapnya, Minggu (3/2/2019).

Orang tua asuh yang terlibat adalah 30 orang dari Kadus 1 Desa Segaran terdiri tiga RW dan sembilan RT. Para siswa dibagi menjadi 30 kelompok. Masing-masing terdiri atas 2-3 anak dengan didampingi oleh satu guru. Mereka akan mengikuti kegiatan bersama orang tua asuh seperti menanam padi ke sawah, membantu masak di rumah, bersosialisasi dengan keluarga, dan membantu pekerjaan lainnya.

Baca Juga :  TK dan PAUD Akhirnya Kebagian PIP! Mulai 2026 Anak Usia Dini Berpeluang Dapat Bantuan Tunai hingga Rp450 Ribu, Orang Tua Wajib Tahu Ini

Hari pertama para siswa melakukan perkenalan dan ramah tamah dengan orang tua asuh beserta keluarga. Para siswa harus mengetahui profesi dan silsilah keluarga yang ditempati. Adapun para hari kedua terdapat kegiatan sekolah sawah. Para siswa belajar bagaimana cara menanam padi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan home industri seperti pembuatan gagang pisau dan aneka souvenir.

Souvenir berupa kipas dan dompet. Para hari tersebut para siswa juga menggelar perlombaan TPA di masjid terdekat. Di situ mereka mengajak santri TPA untuk mengikuti kegiatan perlombaan adzan, mewarnai, wudhu, hafalan surat, dan sebagainya. Pada malam harinya diadakan pula kegiatan pengajian akbar bersama para warga masyarakat di masjid terdekat.

Hari terakhir, para siswa mengadakan kegiatan bakti sosial. Ada dua sasaran untuk TPA dan Yatim Piatu.

Aryanto selaku Humas SMP Muhamamdiyah PK Solo mengharapkan bahwa kegiatan ini bisa dimaksimalkan oleh para siswa agar mereka bisa mengambil manfaat. Home stay ini pula merupakan kali kedelapan sekolah melakukan setiap tahun. Sebelumnya kegiatan berlangsung di Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, dan Boyolali.

Baca Juga :  JSIT Indonesia Dorong Penguatan Kolaborasi Pendidikan di Musywil Jateng

“Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan oleh anak-anak. Apalagi selama 3 hari mereka akan hidup di desa dan bergaul besama keluarga yang baru,” tandasnya. Triawati PP

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.