GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Untuk membantu mengatasi problem kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Global Wakaf-ACT DIY membangun sumur wakaf.
Kharis selaku koordinator Program Sumur Wakaf dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Jumat (7/3/219) menjelaskan, sumur wakaf merupakan program wakaf untuk mengatasi masalah krisis air bersih di wilayah-wilayah rawan air terutama di Gunungkidul.
Sampai saat ini sudah ada 18 titik sumur wakaf di area DIY untuk membantu mengatasi masalah kekeringan air bersih.
Sumur bor yang dibangun di Dusun Plembutan Barat, Desa Plembutan, Kecamatan Playen itu dibangun di atas tanah wakaf masjid Baiturrahman. Diharapkan sumur tersebut dapat membantu keperluan dan aktivitas masjid serta warga Dusun Plembutan Barat.
“Ketika musim kemarau kesusahan memperoleh air bersih, sumur-sumur gali sudah mengering dan PDAM hanya mengalir sekali dalam sepekan. Bahkan musim kemarau tahun kemarin cukup lama tidak mengalir,” ujar Sunardi Ketua RW setempat.
Dia menjelaskan, sumur bor yang dibangun oleh Global Wakaf-ACT DIY itu adalah sumur bor pertama yang dibangun di Dusun Plembutan.
”Ke depannya pemanfaatan sumur ini tidak hanya untuk kebutuhan dan aktivitas masjid, tapi juga untuk kebutuhan dan aktivitas sehari-hari warga, seperti air minum, minum ternak, dan juga untuk mengaliri perkebunan masyarakat,” imbuh Sunardi.
Lebih lanjut, Kharis menyampaikan ACT akan terus membangun sumur wakaf walaupun sudah masuk musim hujan karena di Gunungkidul selalu terjadi kekeringan ketika musim kemarau tiba.
“Dengan keberadaan sumur wakaf ini, masyarakat yang biasanya susah mendapat air bersih, tahun ini sudah lebih lega karena di dusun mereka sudah ada sumber air bersih. Semoga akan terus mengalir meski memasuki musim kemarau,” pungkasnya.
Dijelaskan, selama ini kendala mengebor di area Gunungkidul adalah jenis tanahnya yang didominasi bebatuan, sehingga cukup sulit untuk ditembus mata bor dan tekstur tanahnya yang berongga sehingga kadang menghabiskan puluhan truk tangki untuk satu kali pengeboran. suhamdani