JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Ingatkan Bahaya Kasus Stunting, Kementerian Kominfo Ajak Masyarakat Perhatikan Nutrisi Anak Selama 1.000 Hari 

Direktur IKP Kementerian Kominfo RI, Wiryanta saat sosialisasi pencegahan stunting di Pekalongan, Rabu (6/3/2019) malam. Foto/Wardoyo
   
Direktur IKP Kementerian Kominfo RI, Wiryanta saat sosialisasi pencegahan stunting di Pekalongan, Rabu (6/3/2019) malam. Foto/Wardoyo

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) mengajak masyarakat menurunkan angka prevalensi stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak.

Penurunan kasus stunting dinilai krusial lantaran kondisi stunting pada anak dinilai bisa berdampak buruk terhadap masa depan anak. Penekanan itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang digelar Kementerian Kominfo RI di Pendapa Pemkab Pekalongan, Rabu (6/3/2019) malam.

Sosialisasi digelar melalui akulturasi pertunjukkan wayang kulit. Lakon yang dimainkan Begawan Bimo Suci oleh dalang ki Warseno Slenk.

Baca Juga :  Komplotan Perampok Spesialis Toko Emas Bersenpi Dibekuk Polda Jateng Setelah Ditembus Timah Panas

“Cara diharapkan bisa tepat sasaran. Selain untuk menurunkan stunting, juga mengajak warga mengikuti pola hidup sehat,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Pendidikan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kominfo, Wiryanta.

Menurut dia, stunting harus ditangani secara cepat dan tepat, karena jika terlambat, anak maka tidak dapat dikembalikan pada kondisi normal. Asupan gizi serta nutrisi anak sejak dalam kandungan sampai 1.000 hari usia tumbuh kembang sangat dibutuhkan.

Sementara, pagelaran wayang kulit lakon Begawan Bimo Suci ini merupakan alat sosialisasi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang bagi anak dan ibu hamil. Tujuannya agar tingkat prevalensi stunting berkurang.

Baca Juga :  Golkar Dorong Pasangan Ahmad Luthfi – Wihaji dalam Pilgub Jateng Nopember Mendatang

“Anak yang menderita stunting, tidak bisa tumbuh kembang secara maksimal, kecerdasan anak terganggu, tidak bisa bersaing dengan anak-anak lainnya,” ujar dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Pekalongan, Ali Riza, menyampaikan kalau pendekatan budaya menjadi program prioritas kabupaten Pekalongan. Pihaknya mengapresiasi positif dipilihnya Pekalongan sebagai salah satu daerah untuk sosialisasi program pencegahan stunting oleh Kementerian Kominfo.

Selain bicara mengenai pesan yang ingin disampaikan, pementasan wayang kulit ini dinilai dapat melestarikan kearifan lokal yang menjadi hiburan masyarakat sekitar. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com