SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah demam berdarah (DB) di Sragen rupanya terus menebar ancaman. Setelah kematian 3 warga di awal Januari hingga medio Februari, memasuki bulan ketiga, jumlah korban meninggal akibat DB kembali bertambah dua orang.
Satu korban meninggal berasal dari Desa Doyong, Kecamatan Miri, Abu Bakar (15) yang merupakan anak Pak Ustadz di wilayah setempat.
Remaja itu meninggal sepekan silam. Satu korban lagi dilaporkan dari wilayah Ngrampal.
“Total ada lima korban meninggal. Tambahan dua korban dari Ngrampal dan Miri,” papar Kepala DKK Sragen, Hargiyanto Jumat (29/3/2019).
Lebih lanjut, Hargiyanto menyampaikan khusus untuk korban meninggal asal Miri, sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian diagnose dari rumah sakit. Sebab kondisi korban menunjukkan angka trombosit 70 dan agak berbeda dengan laiknya kondisi pasien DB lainnya.
“Kami masih menunggu. Tapi langkah penanganan sudah langsung dilakukan. Mulai dari PE, fogging, PSN, hingga penyuluhan ke warga sekitar,” terangnya.
Sementara, Jumat (29/3/2019) pagi, Bupati, Wabup dan jajaran PNS Pemkab kembali terjun melakukan PSN serentak di wilayah Kecamatan Tanon. Kegiatan PSN serentak kembali digencarkan dengan menyisir semua titik di Tanon.
“Iya tadi pagi serentak dipusatkan di Tanon,” pungkas Hargiyanto. Wardoyo