MENTAWAI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat Indonesia diharapkan bisa menerima beragam perbedaan, termasuk perbedaan agama dan kepercayaan.
Hal itu dipaparkan oleh Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Kodim 0319/Mentawai, Letda S Sipayung saat memberikan pembinaan dan penyuluhan bagi umat kristiani di aula Makodim 0319/Mentawai, Rabu (28/2/2019).
Letda Sipayung mengatakan, sebagai negara yang memiliki lima agama dan diakui secara sah oleh pemerintah, sudah selayaknya masyarakat Indonesia bisa menerima beragam perbedaan tersebut.
“Termasuk di dalamnya menjaga kerukunan antar umat beragama,” ujarnya, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.
Ia meminta, persoalan agama yang saat ini sangat sensitif tidak perlu lagi dipermasalahkan.
Dijelaskan Sipayung, beragam konflik agama yang terjadi pada masa lalu dan sekarang, tidak terlepas dari adanya oknum yang berupaya memecah belah keberagaman antar umat beragama.
“Landasan utama kita sudah jelas yaitu Pancasila. Karena disana sudah terkandung pesan dari semua agama yang diakui di Indonesia ini,” ujarnya.
Dalam kaitan kerukunan umat beragama, Sipayung memuji masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang sangat kuat menjaga toleransi umat beragama di tengah maraknya isu Suku, Adat, Ras, Agama (SARA).
“Di sini walaupun mayoritas non-muslim, mereka sangat terbuka dan tidak mempermasalahkan siapapun yang masuk ke Mentawai. Bagi mereka agama adalah soal keyakinan, bukan untuk dipersoalkan, karena perbedaan itu indah,” tutupnya. suhamdani