JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Tommy Soeharto Fokuskan Diri “Urusi” Masyarakat Desa Lewat Parade Nusantara

Triawati
   
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Triawati

BOYOLALI , JOGLOSEMARNEWS.COM  – Hutomo Mandala Putra atau lebih terkenal dengan sebutan Tommy Soeharto memilih untuk memfokuskan diri mengurusi masyarakat desa usai dikukuhkan sebagai Pembina Utama Persaudaraan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, Jumat (1/3/2019), di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali.Tommy menyerukan akan mengisi program kerja dengan kerja nyata menaikkan eksistensinya di tengah masyarakat desa dalam pengukuhan yang mengambil tema “Desa Berkarya Indonesia Jaya” tersebut.

“Kita akan menentukan program selama lima tahun ke depan terutama untuk masyarakat desa. Seperti untuk para petani, melalui program penanaman padi yang saat ini rata-rata menghasilkan lima ton per hektar. Maka dengan pola tanam yang lebih intensif bisa menghasilkan tujuh hingga delapan ton. Tentunya dengan penggunaan pupuk yang lebih hemat sehingga untung lebih besar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lama Usulan Perbaikan Tak Direspons Pemerintah, Warga Cepogo, Boyolali Pun Perbaiki Jalan Rusak Secara Swadaya
Triawati

Tommy menambahkan, program penanaman padi secara lebih intensif tersebut diakuinya telah diujicobakan di daerah Purwokerto dan akan memasuki masa panen dua hingga tiga minggu ke depan. Dirinya berharap program tersebut dapat dijalankan di daerah lain.

“Semua hal baik selama orde baru akan kami usung kembali. Seperti program PKK, Posyandu, karena itu yang dibutuhkan masyarakat,” tandas Ketua Umum Partai Berkarya tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Parade Nusantara, Sudir Santosa menambahkan, ada beberapa alasan dan pertimbangan untuk mengangkat Tommy Soeharto menjadi Pembina Utama Parade Nusantara.

Baca Juga :  Seperti Ini Meriahnya Peringatan Hari Kartini di SMPN 2 Banyudono, Boyolali

“Pak Tommy berasal dari trah Soeharto, dari keluarga Cendana. Dan diluar hitam putih tentang Soeharto, kita mengetahui track record beliau dimana beliau concern pada rakyat desa. Dan 80% masyarakat Indonesia merupakan komunitas rakyat desa.

Sudir tidak menampik keterlibatan pengukuhan tersebut dengan bidang politik. Namun baginya, hal itu merupakan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan satu sama lain.

“Tidak ada keputusan di negeri ini tanpa berpolitik. Tidak ada yang lepas dari berpolitik, kita di sini simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan,” pungkasnya. Triawati PP

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com