JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Banjir bandang yang melanda provinsi Bengkulu, menewaskan 8 orang, dan delapan orang masih dinyatakan hilang.
Banjir itu terjadi sejak Jumat (26/4/2019). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar mengatakan, 10 warga meninggal terdiri dari dua orang dari Kota Bengkulu, enam orang di Kabupaten Bengkulu Tengah dan dua orang di Kabupaten Kepahiang.
Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir dan longsor yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu pada Jumat malam hingga Sabtu siang juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak dan tidak berfungsi. Hal itu otomatis mengganggu aktivitas warga.
“Beberapa ruas jalan sama sekali tidak bisa dilalui, ada statusnya jalan desa hingga jalan nasional,” kata Rusdi Bakar, Sabtu (27/4/2019).
Wilayah terdampak bencana alam di Kabupaten Kaur, yakni di jalan Padang Leban menuju Desa Air Kering putus total, ruas jalan Mentiring menuju Kecamatan Kinal terdapat satu “box culvert” terputus.
Sementara itu di wilayah Bengkulu Selatan, ruas jalan SP3 Kelutum menuju SP3 Pino terdapat longsor di Desa Pagar Gading Pino Raya.
Di ruas Jalan Nasional SP3 Rukis-Kaur terdapat jembatan Sungai Air Manna terputus, jembatan “bailey” Air Manna-Sibilo terputus, ruas jalan Manggul-Pasar Bawah terendam banjir.
Di wilayah Kota Bengkulu, di Kelurahan Tanjung Jaya, Tanjung Agung, Suka Merindu, Bentiring, Pasar Bengkulu, Nakau, Rawa Makmur, dan Kembang Seri terendam banjir.
Di Bengkulu Tengah, dampak banjir di ruas jalan Lubuk Durian-Lubuk Sini, mengakibatkan longsor di Desa Batu Brian, dan Lubuk Pandan terdampak longsor.
Selain itu, ruas Kelindang Susup tertimbun longsor, di Lubuk Unen terdapat dua titik jalan ambles dan dua titik longsor. Jembatan Taba Terunjam terendam banjir sehingga tidak bisa dilewati, demikian juga di Jembatan Pagar Jati.
Di wilayah Bengkulu Utara, satu jembatan terputus di Tanjung Agung Palik. Sedangkan di jalur Gunung Selan-Kuro Tidur terdapat ojembatan terputus. Rute Air Talang Pandan-Kerkap Lais terdapat jembatan ambles, jalur Lais-Arga Makmur tertutup banjir sehingga tidak bisa lewat, dan irigasi air Desa Aur Gading tertimbun.
Di wilayah Kepahiang, di jalur Tebat Monok Simpang Urai-Kaba jembatan terendam banjir. Sedangkan Jembatan Air Musi juga terendam banjir.
Di Rejang Lebong terdapat longsor di jalur Desa Taba Renah, ruas jalan Beringin Tiga- Bengko terjadi tanah ambles dan longsor di tiga titik, serta di ruas Curup- Air Dingin juga terjadi longsor. Di Lebong, akses jalan terputus di Kecamatan Rimbo Pengadang dan daerah terminal dalam Kota Lebong terendam banjir.