JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama enam bulan berjalan, pasangan Capres Prabowo- Sandiaga Uno mampu menaikkan elektabilitasnya.
Akan tetapi, kenaikan elektabilitas tersebut masih nnndianhgap kecil oleh Sekretaris
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto.
Hast justru melontarkan sindirannya atas kenaikan elektabilitas tersebut. Menurut Hasto selama enam bulan Prabowo hanya mampu menaikkan elektabilitas 4 persen saja.
Hal itu ia lontaekan menanggapi hasil survei Indikator.
“Kalau melihat berbagai survei, dengan hoax dan fitnah selama 6 bulan mereka hanya mampu naik 4 persen,” kata Hasto seusai deklarasi dukungan eksponen alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Rumah Aspirasi, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Pada hari yang sama, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan hasil survei pilpres 2019. Hasil survei yang dibuat pada akhir Maret 2019 itu menunjukan pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin, unggul dengan persentase 55,4 persen suara, sedangkan rivalnya Prabowo – Sandiaga memperoleh suara 37,4 persen.
Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam kondisi ini, meski peluang menang paling besar, elektabilitas Jokowi – Ma’ruf masih belum aman. “Perubahan besar masih mungkin terjadi,” ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei, di Jakarta, Rabu, 3 April 2019.
Dalam hasil survei itu elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin unggul di setiap kelompok usia dan gender. Pemilih pasangan inkumben ini pun didominasi etnis Jawa, basis Nahdlatul Ulama, dan non-Islam. “Juga pendidikan menengah bawah, terutama di kalangan blue collars (kerah biru),” ujarnya.
Selain itu, tingkat keyakinan pemilih atas kemampuan Jokowi kembali memimpin pun dinilai cukup stabil. Dari survei itu, 44,9 persen responden mengatakan cukup yakin atas kepemimpinan Jokowi, dan sebanyak 5,3 persen responden menyatakan tidak yakin sama sekali.