SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo menggelar kegiatan inspeksi mendadak (sidak) gmharga sembako di beberapa pasar tradisional.di Kota Solo, Selasa (7/5/2019). Sidak pada hari kedua puasa tersebut dilakukan seiring dengan naiknya harga sejumlab komoditas pokok. Sidak harga sembako sendiri dilakukan di tiga oasar yaitu di Pasar Nusukan, Pasar Legi dan Pasar Gede.
Menurut Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Bank Indonesia (BI) Surakarta, Bakti Artanta, sesuai dengan tren inflasi empat tahun belakangan yang selalu tinggi di momen Ramadan dan Lebaran, pihaknya melakukan mapping kebutuhan apa saja yang harus di perhatikan untuk kedepannya.
“Impor bawang putih sudah mulai dibuka, pasalnya harga bawang putih yang sempat Rp 70 ribu perkilogram selama seminggu terakhir sudah turun menjadi Rp 50-55 ribu perkilogram di Pasar Gedhe. Kondisi ini menjadi angin segar bagi semua pihak karena harga bawang sudah turun meski perlahan. Karena beberapa waktu terakhir bawang putih menjadi andil terbesar dalam inflasi di Kota Solo. Gradasi harga pasti ada. Kalaupun masih ada yang jual mahal kemungkinan itu stok yang lama. Kalau stok baru pasti sudah turun, karena dari suplier sudah turun,” terangnya di sela kegiagan sidak di Pasar Gede.
Ditambahkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Subagiyo, Pemkot Surakarta telah mengajukan permintaan 14 ton bawang putih langsung ke Pemprov Kateng untuk periode Ramadan 2019.
“Bawang putih jenis kating ini masih jadi primadona, dibandingkan sinco. Padahal sinco sendiri lebih murah, sekitar Rp 30 ribu perkilogram. Tapi ternyata masyarakat masih banyak milih kating karena rasanya lebih enak. Meski sudah dibuka kran impor bawang putih, masih dianggap fluktuatif harganya. Kami akan terus berupaya untuk mengendalikan semua harga,” tukasnya. Triawati PP