SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Angka kasus HIV/AIDS di Sragen terus menunjukkan angka penambahan signifikan. Hingga awal Juni 2019, total kasus HIV/AIDS di Bumi Sukowati sudah mencapai 1.097 orang.
Dari angka itu, 116 orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut terungkap saat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sragen menggelar kunjungan ke Kementerian Sosial dan Lembaga Sosial Rumah Cemara untuk rehabilitasi orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Bandung.
Pengelola Program KPA Sragen, Wahyudi mengungkapkan studi banding dan kunjungan ke Kemensos dan Rumah Cemara digelar 17-18 Juni 2019.
Kunjungan digelar dalam rangka penyiapan program rumah rehab dan rumah singgah untuk ODHA di Sragen tahun 2019 ini.
Menurutnya, kunjungan ke Kemensos digelar untuk berkonsultasi terkait penguatan kelembagaan pelaksana program rehab ODHA dan akses hibah anggaran operasional SDM pelaksana di rumah singgah.
Kunjungan digelar KPA dengan menggandeng Dinas Sosial, Dinkes, Dinas PP-KBPPA, Kabag Kesra Setda dan KDS Sukowati atau Yasasan Sehat Panguripan.
Dari kunjungan ke Kemensos, Yudi-sapaan akrab Wahyudi-menyampaikan perwakilan Kemensos memberikan arahan agar pelaksana rehab di Sragen membuat proposal program tahunan untuk 2020.
Kemensos siap membantu stimulan operasional SDM ( bantuan petugas Peksos) dan bantuan Pemberian Makanan Tambahan ODHA yang ada .
“Sekaligus kami melakukan pendaftaran Yayasan Sehat Panguripan sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial ( LKS) yang di kabupaten Sragen sebagai penyelenggara rehab ODHA di Kabupaten Sragen,” paparnya Rabu (19/6/2019).
Sementara kunjungan di Rumah Cemara, tim mendapati fakta bahwa rumah itu sudah dipercaya sebagai penyelenggara rehab ODHA dan NaFZA Nasional. Selain itu, rumah itu juga dipercaya nasional dalam memberikan pendampingan di 20 provinsi wilayah Indonesia.
“Ini juga bagian untuk memperkuat jalinan kerjasama Yayasan Sehat Panguripan dan Rumah Cemara dalam penyusunan konsep strategi dan program rehap di kabupaten Sragen. Harapan ke depan, dengan penanganan intensif kasus AIDS di Sragen bisa semakin ditekan, sementara terhadap ODHA bisa mendapatkan penanganan dan rehab yang lebih intensif pula,” pungkasnya. Wardoyo