SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang Pilkada Sragen 2020, mendadak muncul polling yang menampilkan nama-nama tokoh yang dianggap berpeluang memimpin Sragen.
Meski tak tahu siapa kreatornya, kemunculan polling yang berseliweran di media sosial itu sempat menyita perhatian para netizen.
Polling calon menuju Pilkada Sragen 2020 itu muncul sejak sebulan terakhir. Meski tak tahu siapa yang membuat, situs polling Pikada Sragen itu menampilkan beberapa tokoh Sragen yang dianggap punya kapasitas, ketenaran hingga berpotensi dan layak maju ke Pilkada.
“Saya tahunya dapat kiriman link polling itu. Saya hanya mencermati saja, tapi nama tokoh-tokoh yang muncul memang tokoh Sragen yang familiar,” papar Widodo, salah satu warga Sragen, Minggu (14/7/2019).
Beberapa nama yang muncul di polling di antaranya petahana Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Wabup Dedy Endriyatno, Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto.
Sejumlah politisi kawakan juga masuk bursa polling. Seperti Bambang Samekto, Bambang Widjo Purwanto, Pujono Elli Bayu Effendi, Mukafi Fadli, Fathurrohman dan Budiono Rahmadi.
Selain itu politisi sekaligus pengusaha asal Gemolong, Tri Agus Bayuseno, pengusaha kelahiran Kedawung Sukiman, lantas miliarder pemilik Babussalam Parlan Ismanto hingga bos toko online Bukalapak kelahiran Masaran, Ahmad Zaky.
Di luar nama itu, beberapa tokoh NU juga muncul. Di antaranya Agus Budiharto dan Maruf Islamudin turut meramaikan bursa polling.
Dari polling yang sudah beredar, perolehan suara dari kandidat belum begitu signifikan.
Terkait kemunculan polling itu, Wabup Dedy mengaku sudah sejak beberapa hari yang lalu mengetahui adanya
poling-poling tersebut. Namun dia mengaku tidak memikirkannya karena komitmen dengan pekerjaan dan tugasnya yang harus diselesaikan dengan baik.
“Sah-sah saja ada poling seperti itu, tetapi saya tidak tahu siapa yang membuat poling-poling itu, saya juga tidak serius memikirkannya,” kata Dedy kepada wartawan belum lama ini.
Senada, beberapa politisi juga tak terlalu menyoal serius keberadaan polling itu. Namun demikian mereka mengapresiasi kemunculan polling sebagai salah satu alternatif untuk memberi wawasan kepada masyarakat perihal kontestasi Pilkada Sragen.
“Boleh saja. Biar memberi wawasan dan alternatif pilihan bagi masyarakat,” kata Bambang Samekto. Wardoyo