JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Temuan Perahu Kuno di Jambi Ini Diduga Terkait Kerajaan Sriwijaya

   
Situs galangan perahu kuno di Lambur, Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Ketika Ridwan Saidi menyebut kerajaan Sriwijaya fiktif dan menjadi pro kontra, para Arkeolog berhasil menemukan satu lagi bukti yang memperkuat argumen bahwa kerajaan Sriwijaya benar-benar pernah ada.

Temuan tersebut berupa sebuah perahu kuno di Desa Lambur 1, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Perahu tersebut diperkirakan berusia sekitar 700 tahun.

Diduga keberadaannya terkait dengan Kerajaan Sriwijaya.

“Memang masih dugaan awal, untuk memastikannya saat ini sampel ijuk dan kayu masih dibawa ke Lab Nasional untuk diuji, kita masih menunggu hasil uji sampelnya,” kata arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar, di Jambi, Senin (2/9/2019).

Berdasarkan hasil penelitian sementara, perahu itu lebarnya sekitar 5 meter dengan panjang 24 meter.

“Sejauh ini proses ekskavasi baru berjalan sekitar 60 persen, baru sebagian perahu yang dapat diketahui,” kata Ali Akbar.

Baca Juga :  AHY Ingatkan, Koalisi Tidak Sekadar Berapa Banyak Partai yang Bergabung

“Fakta paling unik, di bagian bawah bilah papan kapal tidak ditemukan lunas dan rangka, hanya ditemukan kayu-kayu bulat melintang di bawah papan tadi. Dugaannya, kapal ini dalam keadaan parkir untuk perbaikan di sebuah dok,” katanya.

Perahu menggunakan bilah kayu yang disambung pasak kayu. Teknik pembuatan perahu yang demikian, menurut Ali Akbar,  umum diterapkan di Asia Tenggara pada masa lalu.

Berdasarkan ukuran dan ketebalan papan pembangunnya, menurut arkeolog perahu tersebut kemungkinan digunakan untuk mengarungi samudra.

Arkeolog menduga perahu itu dibangun pada abad ke-13 Masehi. Kalau perahu itu usianya 700 tahun, Ali Akbar menjelaskan, besar kemungkinan keberadaannya berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Sekitar dua kilometer dari tempat penemuan perahu kuno itu, ditemukan makam, sabuk, dan peninggalan yang lain.

Baca Juga :  Nepotisme Jokowi untuk Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Tak Terbukti di Sidang Putusan MK

Berdasarkan temuan benda-benda peninggalan masa lalu tersebut, arkeolog menduga pada masa itu permukiman warga berkembang di sekitar muara sungai.

Prof Chiara Zazzara, arkeolog dari Italia yang sedang mengunjungi situs perahu kuno Lambur, menyebut bagian perahu tersebut ada yang hampir sama dengan perahu pinisi.

“Masih misteri, dilihat dari pasaknya memang mendekati jenis perahu pinisi, namun ada perbedaan sedikit pada pasak dan ijuk, karena kapal pinisi kebanyakan menggunakan pasak namun terkait penggunaan ijuk belum bisa dipastikan, dan ini sangat menarik bagi saya untuk diteliti lebih lanjut,” katanya.

www.tempo.co

Situs galangan perahu kuno di Lambur, Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi / tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com