JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Tertimbun Longsoran Tebing 7 Meter, Penambang Gal C di Srumbung Tewas Dengan Organ Tubuh Terburai 

Foto/Humas Polda
   
Foto/Humas Polda

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Insiden kecelakaam kembali terjadi di areal tambang galian C. Seorang penambang material Galian C bertempat di lokasi alur sungai bebeng, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung Magelang, tewas tertimbun Minggu (22/9/2.19) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolsek Srumbung Polres Magelang Polda Jateng Iptu Sumino mengungkapkan, korban bernama Madiyono (50), aalamat Dusun Karangtengah Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

“Setelah mendapatkan laporan kami bersama anggota mendatangi lokasi kejadian dan melakukan evakuasi korban ke RSUD Muntilan guna dilakukan pemeriksaan tubuh korban,” ungkapnya dilansir Tribratanews Polda Jateng.

Menurut keterangan Sareng (36), penambang lain asal Ngropoh Desa Sabrang Kidul, Kecamatan Kepil,  Kabupaten Wonosobo yang saat itu berada di sekitar kejadian, kronologisnya korban sedang mencari batu enton dengan menggunakan alat manual.

Baca Juga :  Supra 125 Digasak Megapro Patah Jadi 2, Pengendara Tewas di Lokasi

Tiba – tiba tebing setinggi kurang lebih 7 meter berada diatasnya mengalami longsor berupa batu cadas menimpa tubuh korban.

Timbunan material itu mengakibatkan korban meninggal dunia di TKP.

Sementara Dokter Satria petugas piket IGD RSU Muntilan menjelaskan dari hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami luka pada bagian tulang dada sebelah kanan dan kiri (remuk).

Lalu patah tulang pinggul sebelah kiri, Patah tulang kaki kiri bagian betis dan engkel, paha kaki sebelah kanan robek, dan isi perut usus keluar melalui dubur.

Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga diwakili oleh anak korban bernama Yasin guna dilaksanakan pemakaman, dan dari pihak keluarga bisa menerima kejadian tersebut merupakan musibah.

Baca Juga :  Pelaku Pencurian di Alfamart Semarang Masih Buron Polisi

Kapolsek Srumbung dalam kesemaptan ini mneghimbau kepada peara pekerja tambang untuk selalu berhati hati, dan jangan menambang dilokasi tebing akibatkan terkena longsoran.

Selain membahayakan diri sendiri juga bilamana datang banjir lahar dingin bisa masuk ke perkampungan.

“Juga perlu perhatian kepada unsur terkait mengingat seringnya terjadi kecelakaan tambang manual, diantaranya disebabkan para penambang manual mencari batu pasir di pinggiran tebing sungai, mengingat material yang berada di sungai sudah habis kalah dengan penambangan menggunakan alat berat yang di kelola oleh pengusaha dari luar daerah,” tandasnya. JSnews

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com