SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama ini keberadaan Persaudaraan Alumni (PA) 212 kerap dikaitkan dengan agenda politik. Namun, ternyata anggapan itu ditepis oleh PA 212 Sragen.
Hal itu ditunjukkan dengan kegiatan bakti sosial (Baksos) penyaluran air bersih yang dilakukan PA 212 Sragen, Selasa (10/9/2019) lalu. Bantuan droping air bersih dari PA 212 itu disalurkan ke beberapa titik di wilayah krisis air di Sragen Utara.
Salah satunya di Dukuh Sempu, Desa Banyurip, Jenar. Penyaluran bantuan air bersih dipimpin langsung Ketua PA 212 Sragen, Ustadz Isnaini.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan kegiatan baksos droping air bersih itu merupakan wujud kepedulian dari PA 212 Sragen terhadap penderitaan warga di Sragen Utara yang dilanda krisis air bersih.
Namun, lebih dari itu, kegiatan baksos itu juga sebagai bukti bahwa PA 212 ada bukan sebagai komunitas alat politik.
“Kami menyadari bahwa saat ini PA 212 seakan-akan diisukan dan dikaitkan dengan agenda agenda politik saja oleh beberapa orang. Perlu kami sampaikan bahwa PA 212 Sragen bahwa anggapan itu sangat salah. Kami hadir karena kegelisahan kami akan kondisi saat ini dan setelah kegiatan Pemilu 17 April 2019, seluruh perbedaan-perbedaan yang saat itu, kami anggap sudah selesai,” papar Ustadz Isnaini, Jumat (13/9/2019).
Ia menguraikan perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dalam berdemokrasi. Menurutnya Alumni PA 212 akan berupaya untuk terus berkontribusi terhadap NKRI khususnya Kabupaten Sragen yang saat ini dihadapkan pada problem air bersih hampir empat bulan terakhir.
“Dan akhir-akhir ini sudah sangat parah sekali kondisinya. Alhamdulillah kami PA 212 Sragen melanjutkan kegiatan da’wah kita sebagai saudara sebangsa dan se-tanah air, merasa terpanggil dan akhirnya semua sepakat membantu lewat baksos penyaluran air bersih,” terang Isnanini.
Ia mengungkapkan kondisi di wilayah krisis air itu memang sangat miris sekali. Menurutnya penderitaan warga di wilayah krisis air yang terjadi hampir setiap tahun itu, harusnya menjadi perhatian bersama oleh pihak terkait.
Selain harus meningkatkan rasa sosial dan gotong royong untuk sesama, ia berharap problem krisis air tahunan itu bisa menggerakkan Pemkab dan DPRD untuk segera mencari solusi.
“Harapan kami, Pemerintah Kabupaten Sragen, khususnya Bupati, tolong daerah yang kekeringan bisa mendapat perhatian dan segera dicari solusi.
Karena musibah kekeringan ini sudah berulang- ulang kali, hampir setiap tahun terjadi kekurangan air,” tandasnya.
Kepada para wakil rakyat di Dapil IV, Isnaini juga berharap agar bisa duduk bersama dengan legislatif guna mencari pemecahan untuk mengatasi problem krisis air tersebut.
“Karena DPRD dipilih untuk menyalurkan aspirasi dan kesejahteraan rakyat. Jangan sampai kekeringan ini terulang kembali,” tandasnya. Wardoyo