JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Buntut Kasus Bendera HTI, 4 Siswa SMKN 2 Sragen Minta Maaf dan Buat Pernyataan di Hadapan Ortu. Ada 4 Butir, Salah Satunya Soal NKRI!

Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Disdikbud Jateng, Eris Yunianto (kiri) saat mendampingi Kadisdikbud Jateng, Jumeri di acara launching pedoman penyusunan RKAS SMA/K dan SLBN serta Aplikasi. Foto/Wardoyo
Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Disdikbud Jateng, Eris Yunianto (kiri) saat mendampingi Kadisdikbud Jateng, Jumeri di acara launching pedoman penyusunan RKAS SMA/K dan SLBN serta Aplikasi. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Empat siswa yang dianggap berperan besar di balik kasus munculnya bendera tauhid khas Ormas HTI di SMKN 2 Sragen akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf itu dituangkan dalam surat pernyataan yang mereka buat di hadapan tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019) pagi.

Empat siswa dari unsur Ketua Rohis lama dan baru serta dua siswa lainnya itu membuat pernyataan di hadapan orangtua mereka. Surat pernyataan berisi 4.

Baca Juga :  Selama Ramadhan, Polres Sragen Adakan Pengaturan Jalan, Khusus Layani Warga Ngabuburit, Ini Penjelasan Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama

“Kami sudah melangkah tadi pagi kita kumpulkan anak-anak dan orangtua. Mereka membuat pernyataan diketahui orangtua. Isinya yang pertama bahwa apa yang mereka lakukan itu karena ketidaktahuan, kedua meminta maaf,  tidak akan mengulangi lagi dan tetap NKRI harga mati,” papar Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Disdikbud Provinsi Jateng Eris ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , saat mendampingi Kadisdikbud Jateng, Jumeri, Kamis (17/10/2019) malam.

Eris menguraikan kehadiran orangtua itu dimaksudkan agar mereka juga ikut andil dalam mengawasi anak-anak mereka.

Baca Juga :  Sempat Mencekam di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Polisi Akhirnya Melakukan Ini!

Sebab waktu anak belajar di sekolah hanya 6-7 jam saja, sedangkan waktu terbanyak sisanya justru berada di rumah dan lingkungannya.

“Siapa tahu hal-hal seperti itu didapat anak dari lingkungannya, tidak di sekolah saja. Ya kita harus fair. Itulah kenapa orangtua kita libatkan, agar jika ada hal-hal tertentu seperti itu, mereka juga ikut bertanggungjawab,” tuturnya.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com