Beranda Daerah Boyolali Ngeri, Angin Puting Beliung Mengamuk Sapu Ratusan Rumah Warga di Lereng Merbabu...

Ngeri, Angin Puting Beliung Mengamuk Sapu Ratusan Rumah Warga di Lereng Merbabu Hingga Boyolali. Sebanyak 70 Warga Terpaksa Mengungsi 

Ilustrasi kerusakan akibat terjangan angin puting beliung. Foto/Wardoyo
Ilustrasi kerusakan akibat terjangan angin puting beliung. Foto/Wardoyo

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Bencana angin kencang melanda sejumlah wilayah di lereng Gunung Merbabu di Kabupaten Semarang, Magelang dan Boyolali sejak kemarin sore. Hingga saat ini angin masih bertiup kencang, meski terkadang berhenti lalu datang lagi.

Relawan Relinko Kabupaten Semarang Sigit Pinus (35) mengatakan, dampak kerusakan di disebabkan angin kencang di wilayah Kabupaten Semarang tidak seberapa parah. Hanya beberapa genting rumah milik warga di sejumlah desa di Kecamatan Getasan jatuh tertiup angin.

“Tidak ada korkon jiwa atau korban luka. Dampak angin kencang beberapa rumah warga rontok gentingnya. Hingga saat ini juga belum ada laporan banguna rumah yang ambruk,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/10/2019) siang.

Menurutnya, sejumlah rumah warga yang terdampak diantaranya terjadi di Desa Batur, Rejosari, Tekelan, dan Kopeng Kecamatan Getasan. Dilaporkan warga, hanya genting rumah yang jatuh.

Berdasarkan laporan lintas komunitas relawan kebencanaan yang diterima Relinko, lanjut Sigit, kondisi wilayah terdampak paling terjadi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Wilayah terparah ada di berbatasan dengan Kopeng.

“Dari komunikasi lintas relawan yang terjalin, rekan di Pakis melaporkan paling parah terdampak angin kencang. Data lengkap kita belum dapatkan, rekan-rekan di sana masih berada di lapangan membantu warga,” tambahnya.

Baca Juga :  Waduh!Bansos Dihentikan Sampai Pilkada Selesai, Apa Kabar BPNT dan PIP

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan puluhan warga Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang mengungsi karena dilanda angin kencang.

Menurut Edy angin kencang terjadi sejak Minggu (20/10/2019) sore dan sampai saat ini masih berlangsung.

“Berdasarkan keterangan warga angin ribut mulai kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB dan sekitar pukul 20.00 WIB angin bertambah besar,” ujarnya kepada antara, Senin (21/10/2019) siang.

Ia menuturkan karena warga khawatir terjadi sesuatu terhadap rumahnya, sekitar 70 orang mengungsi di Puskesmas Pakis.

“Mereka yang mengungsi dari Dusun Kenditan dan Cetokan Desa Pogalan, Kecamatan Pakis,” katanya.

Ia mengatakan akibat angin kencang tersebut sejumlah rumah mengalami kerusakan di bagian atap, selain itu juga banyak pohon tumbang. Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan rumah rusak.

“Data masih terus berkembang, karena angin kencang masih berlangsung,” katanya.

Bencana angin kencang juga melanda warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Dilaporkan ada 13 rumah warga yang atapnya rusak.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Sementara kabar yang kami terima dari teman-teman TSD (Tim Siaga Desa) Tlogolele, dampak angin ada 13 rumah warga Stabelan yang atapnya rusak,” kata Ketua FPRB Selo, Mujiyanto,Senin (21/10/2019).

Selain di Desa Tlogolele, jelas dia, kerusakan rumah akibat diterjang angin kencang juga terjadi di Desa Jrakah dan Lencoh. Namun jumlah rumah rusak masih terus didata oleh petugas. Wardoyo/JSnews