JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Puncak HKN 2019, DKK Sragen Ungkap Kasus Kematian Ibu dan Bayi Turun Hingga 60 %. Ajak Masyarakat Gelorakan Hidup Bersih Sehat dan Kecukupan Gizi 

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Kepala DKK Hargiyanto saat menghadiri resepsi puncak peringatan HKN 2019 di Alun-alun Sragen, Minggu (24/11/2019). Foto/Wardoyo
   
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Kepala DKK Hargiyanto saat menghadiri resepsi puncak peringatan HKN 2019 di Alun-alun Sragen, Minggu (24/11/2019). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 tahun 2019 di Sragen diperingati meriah, Minggu (24/11/2019). Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen pun mengajak masyarakat dan semua elemen untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kepala DKK Sragen, dr Hargiyanto mengungkapkan rangkaian HKN 2019 di Sragen diperingati dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kampanye kesehatan dari Pendapa ke Alun-alun Sragen dan berbagai kegiatan lomba seperti lomba kuliner sehat, lomba vokal group, poster hingga K3 rumah sakit serta Puskesmas.

Selaras dengan tema HKN 2019 “Generasi Sehat Indonesia Unggul”, momentum peringatan HKN tahun ini tetap menitikberatkan penanganan sejumlah kasus kesehatan, terutama yang menyangkut gizi.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

Salah satunya penekanan angka kasus stunting atau gagal tumbuh maupun penurunan kematian ibu dan bayi.

“Program pemerintah pusat dan Presiden Jokowi, salah satu yang harus dituntaskan adalah penanganan stunting yang menjadi program nasional. Kemudian penurunan AKI dan peningkatan gizi. Ini yang jadi penekanan kami,” paparnya ditemui di sela acara.

Untuk Sragen, saat ini angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) menunjukkan tren penurunan signifikan.

Hargiyanto menyampaikan hingga November ini, angka kematian ibu tercatat sebanyak 5 kasus menurun hampir 60 persen dibanding 2018 yang mencapai 15 kasus dalam setahun.

Baca Juga :  Bioskop legendaris Garuda Theatre Sragen: Kenangan Manis Masa Lalu

Pun dengan angka kematian bayi, juga menunjukkan tren penurunan. Jika di 2018, jumlah kasus kematian bayi mencspai 146, tahun ini menurun menjadi 81 kasus saja.

“Faktornya banyak, di antaranya sekarang kerjasama sudah bagus antara puskesmas, rumah sakit, dokter spesialis anak, faskes tingkat satu dua dan jalur rujukan. Pembinaan ibu hamil risiko tinggi dan normal juga terus ditingkatkan sehingga risikonya bisa diperkecil,” tandasnya.

Di bagian akhir, Hargiyanto menambahkan guna meningkatkan derajat kesehatan, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat meningkatkan pola hidup bersih sehat dan pemenuhan gizi seimbang. Kemudian menjaga kebersihan lingkungan sehingga menekan potensi penyakit baik menular maupun tidak menular. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com