JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Susi Pudjiastudi dan Jonan Dikabarkan Bakal Masuks BUMN, Ini Tanggapan Arya Sinulingga

Kolase / tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mantan menteri yang cukup fenomenal di era Kabinet Kerja, Susi Pudjiastuti bersama dengan Ignatius Jonan dikabarkan bakal masuk BUMN.

Mengenai kabar tersebut, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga justru mempertanyakan asal informasi kabar tersebut.

“Informasi darimana, ya?” Tanya Arya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019).

Arya belum dapat memastikan apakah nama-nama tersebut akan resmi masuk ke BUMN. Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasilnya terlebih dahulu.

“Nanti lihat saja lah bagaimana hasilnya, apakah nama-nama mereka akan ada atau tidak,” kata Arya.

Arya menjelaskan, Kementerian BUMN akan melaksanakan evaluasi pada seluruh BUMN secara bertahap. Untuk saat ini, baru sebagian BUMN yang telah dievaluasi oleh Kementerian BUMN.

Baca Juga :  Ternyata Gibran Tidak Mendapat Penghargaan Satyalancana, Namanya Hilang Dari Daftar dan Tidak Hadir

“Memang kan belum semua BUMN kita evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya,” jelasnya.

Arya menyebutkan, untuk tahap pertama, Kementerian BUMN telah mengevaluasi lima BUMN.

Diketahui, kelima BUMN tersebut di antaranya yaitu Pertamina, PLN, Inalum, Mandiri, dan BTN.

“Belum semua BUMN kami evaluasi, kan ini bertahap evaluasinya.”

“Tahap pertama, lima BUMN dulu baru berikutnya akan dilakukan tahap semua BUMN,” ungkap Arya.

Arya menyampaikan, saat ini Kementerian BUMN tengah berupaya mencari komisaris yang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat.

Untuk mengoptimalkan peran komisaris di BUMN, Arya menyebutkan, kementeriannya juga akan mencari dari kalangan mantan wakil menteri maupun mantan menteri.

“Kami tuh sampai mencari mungkin mantan wakil menteri, mantan menteri, kita cari orang-orang yang sangat kuat leadership-nya,” tutur Arya.

Baca Juga :  MK Sebarkan Undangan Sidang Putusan Sengketa Pilpres, Pemohon Amicus Curiae Tak Diundang

Arya Sinulingga mengungkapkan alasan Erick Thohir tidak menunjuk Ahok sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, Erick Thohir lebih menginginkan posisi Direktur Utama Pertamina berasal dari orang-orang yang lebih paham dengan dunia minyak dan gas.

“Karena kita butuh juga yang direksi dan dirutnya sudah paham dengan bisnisnya (Pertamina),” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Arya menambahkan, Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena menganggapnya memiliki integritas yang tinggi dalam melakukan pengawasan.

“(Pertamina) ini harus kencang, jadi butuh pengawasan, kemampuan Pak Ahok,” kata Arya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com