SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang warga bernama Sugiyanto (56) asal Banjarsari RT 1/6, Wonorejo, Kedawung mengadu ke Polsek Karangmalang, kemarin. Pria paruh baya itu mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh oknum Ketua RT dan beberapa warga.
Menurut keterangan korban kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , aksi pengeroyokan itu terjadi di Klimput, Plosokerep, Karangmalang pada 9 November 2019 silam. Kejadian berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Giyanto menuturkan pengeroyokan bermula ketika setahun silam ia bermain judi dengan terlapor, Ketua RT berinisial DN.
Karena uangnya habis dan lagi seru-serunya, ia pun nekat menggadaikan sepeda motornya. Sepeda motor butut itu ia gadaikan ke DN sebesar Rp 2 juta. Nahas, ia kembali kalah judi sehingga terpaksa merelakan motornya dibawa sementara oleh terlapor karena belum bisa menebus.
Ia berjanji akan mengambil motor ketika sudah punya uang. Janji itu ia tepati pada 9 November lalu dengan membawa uang Rp 1,5 juta ke rumah DN.
Sayang, karena uang tebusannya kurang, DN pun belum mau melepaskan motor itu ke pelapor. Cek cok dan adu mulut pun terjadi. Entah bagaimana mulanya, ucapan korban rupanya membuat DN tersinggung dan kemudian memukul korban.
“Saya dicekik dan ditendang. Lalu saya balas tendang dia dan jatuh. Lalu saya bangun lagi, saya tendang pantatnya dan kena jendela. Lalu dia teriak-teriak maling-maling, datanglah massa lalu saya dikeroyok sampai pingsan,” kata Giyanto.
Ia mengaku seusai dikeroyok, ia tak ingat apa-apa. Ia baru tahu setelah siuman dan sudah berada di halaman rumah DN.
Sempat minta air, ia mengaku malah diguyur. Menurutnya saat itu warga makin banyak yang datang dan menontonnya. Ia mengaku kemudian dijemput oleh tetangga dan Ketua RT-nya.
“Banyak orang itu nggak ada yang berusaha melerai tapi malah melihat. Makanya saya melapor ke polisi. Harapannya bisa ditindaklanjuti, siapa yang benar dan yang salah biar nanti dibuktikan di pengadilan,” katanya.
Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan.
“Iya benar ada laporan itu. Ini masih pendalaman, nanti kami akan mintai keterangan saksi-saksi dulu,” timpal Kanit Reskrim Ipda Yanto. Wardoyo