![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/12/IMG_20191205_161310.jpg?resize=493%2C400&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden kubangan galian C di Dukuh Bodean, Kaliwedi, Gondang yang menewaskan dua bocah, menuai tanggapan dari bupati.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta dinas segera mengecek perizinan di lokasi penambangan itu. Jika terbukti melanggar aturan, ia mendesak agar tambang maut itu ditutup.
Hal itu disampaikan bupati saat ditemui usai hadir di HUT DWP Sragen, kemarin. Ia mengatakan jika memang tidak berizin dan membahayakan keselamatan warga, maka dirinya akan segera bersurat ke gubernur untuk minta tambang ditutup.
“Sudah berizin pun, kalau memang ada prosedur yang mereka tidak lakukan, maka kami berhak memberikan rekomendasi ke ESDM provinsi untuk ditutup,” paparnya.
Bupati mengatakan insiden tewasnya dua bocah itu juga akan dilaporkan secara tertulis ke provinsi yakni gubernur.
Tidak hanya Kaliwedi, penambangan galian C di Gunung Tugel Tanggan Gesi yang sehari sebelumnya juga menewaskan satu operator, juga akan dilaporkan.
“Kalau memang hasil investigasi ada kelalaian penambang ya harus ada punishment. Entah izinnya divakumkan atau ditutup total operasionalnya. Meskipun izin kewenangan provinsi, kita daerah punya kewajiban memastikan apakah ada masalah atau tidak. Saya minta dicek semua izinnya, jangan sampai setelah ada kejadian begini, baru lapor gubernur,” tegasnya.
Ia juga menengarai ada keteledoran dari pengusaha tambang di Kaliwedi. Mestinya jika masih beroperasi atau pun terhenti sementara, harus ada pembatas di lokasi tambang.
Sehingga anak-anak tidak bisa masuk ke lokasi. Jika itu tidak dilakukan maka pengusahanya telah melanggar prosedur.
“Harus ada pembatas dan kalau nggak ada berarti prosedurnya tidak dijalankan dan seenaknya sendiri,” tandasnya.
Seperti diberitakan, dua bocah yakni Brian Yoga Saputra (10) dan Muhammad Ramadhan Api Saputra (8) ditemukan tewas di kubangan bekas galian sedalam 2,5 meter di lokasi penambangan Dukuh Bodean, Kaliwedi, Gondang Senin (16/12/2019) siang.
Kedua siswa SDN Plosorejo 1 asal Dukuh Bodean RT 6, Desa Kaliwedi, Gondang, itu tewas mengenaskan tenggelam saat hendak mandi di kubangan berkedalaman 2,5 meter di lokasi tambang.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno mengatakan insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian bermula ketika kedua korban dan temannya, Alvin, tengah bermain di sekitar kubangan galian C yang ada di dekat permukiman Dukuh Bodean itu. Wardoyo