Beranda Umum Nasional Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, 5 Penumpangnya Sekeluarga Asal Sukoharjo Selamat,...

Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, 5 Penumpangnya Sekeluarga Asal Sukoharjo Selamat, Begini Kronologinya

Wisatawan penumpang kapal tenggelam yang berhasil diselamatkan tiba di Pelabuhan Labuan Bajo, Sabtu (4/1/2020). POS-KUPANG.COM/SERVATINUS MAMMILIANUS

KUPANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapal Wisata Aditya tenggelam di sekitar Pulau Bidadari Labuan Bajo, Sabtu (4/1/2019). Kapal tersebut mengangkut lima penumpang yang berasal Sukoharjo Jawa Tengah.

Sebelumnya, kapal berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo sejak Kamis (2/1/2020), menuju kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Kelima wisatawan asal Sukoharjo, Jawa Tengah adalah sbb:

1. Anti (46) perempuan, pekerjaan wiraswasta berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

2. Pya (20) perempuan, seorang mahasiswi berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

3. Cinta (15) perempuan, siswi kelas 3 SMP dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

4. Kokoh Sumarwanto (48) laki-laki, bekerja wiraswasta alamat Sukoharjo, Jawa Tengah.

5. Adifa (22) laki-laki, seorang mahasiswa asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Berikut kronologi kapal wisata tenggelam di Labuan Bajo:

Pada Kamis (2/1/2020) pukul 09.00 Wita Kapal Aditya dengan nahkoda Samsudin bersama tiga orang ABK, lima orang penumpang dan satu tour guide.

Kapal wisata berangkat dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Perairan Taman Nasinal Komodo (TNK) untuk trip selama 3 hari dengan tujuan yaitu Pulau Kelor, Menjerite, Pulau Rinca dan Pulau Kalong.

Pada Sabtu (4/1/2019) pukul 07.00 Wita, Kapal Aditya berangkat dari perairan Siaba menuju Labuan Bajo.

Pukul 09.45 Wita setelah kapal tiba di perairan Pulau Bidadari, tiba-tiba muncul badai dan langsung menghantam kapal yang mengakibatkan kapal tenggelam.

Baca Juga :  Tahun Depan PPN Naik dan BBM Tak Masuk Perkecualian, Kelas Menengah Kian Terjepit?

Pukul 09.47 Wita, Kapten Kapal Aditya mengontak lewat radio ke Kapal Lapiret yang saat itu melintas untuk meminta bantuan mengevakuasi korban dan ABK.

Kemudian Speed Boat Lapiret dengan cepat mendatangi kapal yang tenggelam untuk mengevakuasi korban.

Pukul 10.00 Wita, 3 orang korban dibawa menggunakan speed boat menuju pelabuhan Pelni.

Wisatawan penumpang kapal tenggelam yang berhasil diselamatkan, Sabtu (4/1/2020). POS-KUPANG.COM/SERVATINUS MAMMILIANUS

Pukul 11.25 WITA, 3 orang korban di larikan ke RS Siloam Labuan Bajo dengan menggunakan mobil mini bus inova warna hitam nomor polisi EB 34 WU milik Syabandar Labuan Bajo.

Pukul 11.35 Wita, 2 orang korban tiba di pelabuhan Pelni kemudian langsung dilarikan menuju RS Siloam dengan menggunakan mobil ambulance Kantor Kesehatan Kelas III Kupang di Labuan Bajo.

Pukul 11.41 Wita semua korban tiba di RS Siloam kemudian langsung di tangani oleh medis RS Siloam Labuan Bajo.

Informasi lain yang diperoleh POS-KUPANG.COM, setelah dari Siloam, lima orang wisatawan yang selamat dalam peristiwa itu berangkat ke Jakarta untuk kembali ke daerah asalnya.

“Penumpangnya langsung balik ke Jakarta,” kata Koordinator SAR Labuan Bajo, Edi.

Lima orang wisatawan nusantara itu balik ke Jakarta menggunakan penerbangan sore dari Labuan Bajo.

Edi menyampaikan, jumlah personil Basarnas yang turun langsung ke lokasi untuk membantu dan mengevakuasi korban sebanyak empat orang.

Baca Juga :  Dampak Pailit Sritex, Karyawan yang Dirumahkan Harus Banting Tulang  Cukupi Kebutuhan Keluarga

Upaya tersebut dilakukan sejak jam 11.00 Wita siang itu sampai selesai.

Penumpang kapal tenggelam di Labuan Bajo merupakan satu keluarga asal Sukoharjo

Dalam kejadianya kapal tersebut sedang mengangkut lima orang wisatawan.

Selain lima wisatawan, terdapat juga dua kru kapal dan seorang pemandu wisata lokal asal Labuan Bajo.

Lima orang wisatawan itu diketahui berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Terdiri dari tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki, semuanya orang dewasa.

Dalam pelayaran itu, kata Johannes, mereka ingin mengunjungi sejumlah pulau, antara lain Pulau Kelor, Menjerite, Rinca, dan Kalong.

“Mereka bertolak dari pelabuhan Labuan Bajo menuju Perairan Taman Nasinal Komodo untuk melakukan selama tiga hari,” ujar Johannes.

www.tribunnews.com