JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sejumlah Suspek Virus Corona Dirawat, Kepala DKK Sragen Sebut Mulai Tingkatkan Kewaspadaan. Untuk Dinyatakan Suspek Harus Penuhi Beberapa Kriteria Ini!

Hargiyanto. Foto/Wardoyo
ย ย ย 
Hargiyanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyatakan hingga saat ini belum ada laporan soal kasus virus Corona di Sragen. Meski demikian kewaspadaan terus ditingkatkan menyusul adanya beberapa kasus suspek virus Corona di beberapa daerah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala DKK Sragen, Hargiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (29/1/2020). Ia mengatakan terkait wabah virus Corona, pihaknya sudah dikumpulkan untuk rapat koordinasi di Semarang kemarin.

Menindaklanjuti hasil koordinasi itu, salah satunya memang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi suspek virus Corona.

Menurutnya untuk antisipasi asik jika ada temuan suspek maka rumah sakit tipe B seperti RSUD Sragen, seyogianya memang menyiapkan ruang isolasi. Akan tetapi jika ada temuan kasus suspek, akan lebih baik dan efektif dikirim ke rumah sakit rujukan yang sudah ditentukan di Jateng.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

“Belum ada laporan dan semoga tidak sampai ke Sragen. Tapi kewaspadaan tetap kita tingkatkan,” paparnya.

Lebih lanjut, Hargiyanto menyampaikan bahwa untuk menetapkan seseorang Suspect virus korona tidaklah mudah.

Pasalnya penetapan status Suspect harus memenuhi beberapa kriteria dan ada tingkatannya. Di antaranya selama 14 hari ada riwayat di Wuhan dan ada tanda-tanda terpapar yakni batuk demam tinggi dan sesak nafas.

Kemudian terpapar hewan yang benar-benar sudah terkonfirm di laborat kalau terpapar virus Corona.

“Kalau yang di Triharsi itu masih dalam pengawasan. Yang di Wonosobo juga masih pengawasan. Alasannya dia pekerja Pertamina dari China. Dia pulang suami istri kemudian yang sakit anaknya. Mereka ketemu di Bandara Soekarno-Hatta. Karena bapaknya kerja di Cilacap kemudian anaknya dari Shanghai. Jadi tidak ada hubungan sama sekali karena Shanghai tidak terpapar Corona virus,” terangnya.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Lantas, satu pasien yang dikirim dari Puskesmas dan seorang mahasiwa yang dirawat di RSUD Karyadi, juga akhirnya dinyatakan tidak ada gejala suspek.

“Sekarang untuk menyatakan itu suspek virus Corona nggak gampang. Harus ada kriteria 14 Hari dari Wuhan dan ada tanda-tanda batuk pilek, sesak nafas. Kemudian dia mungkin berhubungan dengan alat medis yang confirm pasien yang sudah positif di rumah sakit sana. Atau dia terpapar dengan binatang atau makan binatang yang kena virus Corona,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com