WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat Pracimantoro dan sekitarnya tentunya sangat familiar dengan warung makan yang satu ini. Pasalnya sudah ada sejak dasawarsa 70-an.
Warung makan ini terkenal dengan sebutan warung Mbah Misto. Lokasinya di sebelah utara terminal Pracimantoro. Berada di sisi timur jalan dan sangat mudah dijangkau.
Menu yang banyak diminati di warung Mbah Misto adalah nasi jangan (sayur) tolo. Jangan tolo yang berbahan baku kacang tolo sejenis kacang merah di sini benar-benar beda. Rasanya empuk lantaran tolo direbus dalam durasi waktu yang tepat. Kuah santannya gurih berpadu dengan cabai yang pas di lidah.
Ketika disuguhkan, nasi jangan tolo ditambahi oseng cabai hijau. Lauknya telur dadar plus tempe goreng hangat.
Khusus tempe goreng diletakkan di piring tersendiri. Kurang lengkap? Tenang, masih ada sambal bawangnya.
Namun jika ingin mencoba menu lain, disedikan pula gudangan alias urap maupun sayur lainnya.
Sungkan untuk menyantap langsung di warung Mbah Misto? Kita bisa kok membawanya pulang. Uniknya nasi sayur lengkap lauknya dibungkus daun jati. Bikin nyamleng acara makan bareng keluarga di rumah kalau gini.
Menurut empunya warung, Pariyem, Mbah Misto adalah ibunya yang kali pertama membuka usaha warung makan murah meriah ini. Saat ini dialah yang meneruskan bisnis itu dibantu beberapa orang tenaga kerja perempuan paruh baya.
“Warung ini sudah berdiri sejak tahun 70-an,” ungkap dia kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (13/2/2020).
Sementara salah satu pelanggang warung makan Mbah Misto, Muji mengaku ketagihan dengan jangan tolo empuknya. Dia pertama kali mencoba makan di warung makan sederhana itu pada tahun 2010.
“Setiap kali lewat sini (Pracimantoro), pasti mampir makan jangan tolo di Mbah Misto. Rasanya tidak berubah sejak pertama nyicipi,”ujar dia.
Dia lantas merekomendasikan warung ini saat melintas di kecamatan ujung barat daya Wonogiri itu. Selain nikmat dan maregi dijamin bikin ketagihan dan ramah di kantong. Aria