KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Desa Tuban, Gondangrejo digegerkan dengan hilangnya salah satu warga, Rabu (5/2/2020). Warga bernama Suwardi (50) asal Dusun Tuban Lor, Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo itu mendadak hilang saat mandi di Sendang Kedung Trini dekat Sungai Cemara dukuh setempat.
Diduga kuat, pria paruh baya itu hilang terseret arus sungai yang saat kejadian tengah meluap. Hingga kini keberadaan korban masih menjadi misteri.
Data yang dihimpun, korban diketahui raib tanpa jejak sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut keterangan warga, korban seharian diketahui berprofesi sebagai pengambil sampah.
Kebiasaannya, selesai bekerja, kakek malang itu selalu mandi di Sendang Kedung Trini yang dekat dengan Sungai Cemara.
Hilangnya Suwardi kali pertama diketahui dari istrinya. Ia curiga saat salat Ashar, suaminya belum juga ada di rumah.
Seusai salat, istri korban kemudian menengok ke arah peralatan mandi yang sudah kosong. Ia pun berfikir jika suaminya mandi ke sendang seperti biasanya.
Akan tetapi hingga malam hari, ternyata suaminya tak kunjung pulang. Sempat berusaha menanyakan ke rekan-rekannya namun juga nihil jawaban.
“Habis isya, ada warga yang membantu mencari di tepian sungai sepanjang 1 kilometer tapi juga nggak ditemukan. Ada sesama pengambil sampah yang sempat lihat korban turun ke sungai tapi nggak tahu naiknya,” ujar Widodo, teman korban.
Camat Gondangrejo, Rusmanto kepada wartawan mengatakan sekitar pukul 17.18 WIB, sempat ada yang melihat korban turun ke arah sendang. Setelah itu, kemudian korban sudah hilang dan tak kunjung pulang.
“Sehari-hari biasanya memang mandi di situ. Setelah mengais sampah biasanya langsung mandi ke sendang. Ada saksi yang tahu korban sempat turun tapi sampai pukul 17.00 WIB tak naik. Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Search And Rescue (SAR) dengan membuka posko, besok pagi sudah mulai melakukan pencarian,” ujarnya.
Komandan Basarnas SAR Surakarta, Arief Sugianto mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemangku wilayah untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Kami akan koordinasi dulu ada operasi atau tidaknya,” katanya. Wardoyo