JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Masjid Agung Karanganyar Segera Diruntuhkan dan Dibangun Masjid Mirip Nabawi Senilai Rp 101 Miliar. Tapi Ada Sebagian Warga Kecewa, Ada Apa?

Ilustras i masjid. Foto/Republika.co.id
   
Ilustras i masjid. Foto/Republika.co.id

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Masyarakat Karanganyar segera memiliki masjid Megah, yang mirip dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah. Saat ini, proses pembangunan masjid senilai Rp 101 miliar tersebut masuk dalam tahapan penghapusan aset.

Pelaksanaan pembangunan sendiri rencananya segera dibangun Maret 2020 mendatang. Masjid baru ini nantinya, akan menyerupai Masjid Nabawi yang ada di Madinah.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemkab Karanganyar, Kurniadi Maulato, mengatakan, pemenang lelang penghapusan aset dalam waktu 14 hari setelah penandatanganan SPK (Surat Perjanjian Kerjasama) masjid Agung yang akan dibangun ulang harus sudah diratakan dengan tanah.

“Kami harus bekerja cepat agar penghapusan aset Masjid Agung harus segera dilakukan. Paling lambat bulan ini pembangunan sudah bisa dimulai,” kata Kurniadi Maulato, Kamis (13/02/2020).

Ia menjelaskan proses pembongkaran masjid Agung tersebut, yang mulai dikosongkan sejak pekan lalu tersebut.

Pembongkaran rencananya akan menggunakan dinamit. Sehingga proses pembangunan lebih cepat.

“ Kami mohon doa restu dari seluruh warga Karanganyar, agar pembangunan berjalan lancar mulai penghapusan aset sampai selesai agar masjid segera jadi dan bisa digunakan beraktivitas lagi oleh seluruh umat Islam,” ujarnya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Karanganyar, Ustadz Abdul Muid mengatakan, karena pembongkaran dan pembangunan sudah harus dimulai, semua aktifitas masjid mulai dihentikan setelah sholat Jumat lalu.

Termasuk sholat jamaah rutin lima waktu berakhir saat sholat Shubuh pada Jumat pagi.

Setelah itu seluruh aktifis masjid dan takmir melakukan pencopotan aset yang masih bisa diselamatkan seperti sound system, karpet, kitab-kitab, dan semua aset masjid. Sebab itu masih bisa digunakan lagi.

‘’Seluruh aktivitas sudah kita pindahkan. Seperti Kajian Ahad Pagi kita pindahkan di Balai Kelurahan Bejen. Demikian pula Kajian Sabtu. Sedangklan sholat rawatib kita pindahkan ke Masjid An-Nur, dan shalat tarawih satu juz yang menjadi ikon Masjid Agung Karanganyar dipindahkan ke Masjid Al-Mukaromah. Tempatnya cukup menampung 1.000-an jamaah, tinggal parkirnya di halaman penduduk sekitar,” jelas Abdul Muid.

Abdul Muid mengungkapkan, masyarakat banyak yang kecewa, karena tidak disiapkan masjid pengganti sementara.

Namun semua pihak harus bisa memaklumi, karena rencana itu memang sudah sejak lama disusun. Diakuinya memang susah mencari pengganti sementara yang representatif.

“Selama dua tahun masjid dibangun harapannya segera jadi sehingga semua kegiatan masjid berjalan seperti semula,” harapnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com