SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mirip dengan cerita Jaka Tingkir, Forkopimda Sukoharjo melaksanakan susur sungai Bengawan Solo. Rute yang diambil mulai hulu di Wonogiri.
Informasi yang diperoleh dari laman resmi Pemkab Sukoharjo, Rabu (5/2/2020), adalah Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa dan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas didampingi Wakapolres Kompol I Komang Sarjana dan Pasiter Kodim 0726/Sukoharjo Kapten Inf Gasar, yang memimpin susur sungai itu. Mereka menggunakan perahu karet dari BPBD Sukoharjo dan SAR Sukoharjo menyusuri aliran Bengawan Solo dimulai dari Jembatan Timang diperbatasan Wonogiri-Sukoharjodan finish di Dam Colo Nguter, Senin (3/2/2020).
Dalam kesempatan tersebut Dandim 0726/Sukohajo dan Kapolres Sukoharjo meninjau langsung aliran sungai untuk memeriksa sampah-sampah yang ada di aliran serta tanggul yang rawan jebol. Tujuan mencegah bencana alam banjir, mengingat saat ini curah hujan di Sukoharjo sangat tinggi.
Kegiatan susur Bengawan Solo ini merupakan tindakan lanjutan dari apel kesiapsiagaan bencana alam. Dalam pelaksanaan susur sungai kali ini ada dua hal diketahui,yang pertama adanya titik-titik sampah ataupun limbah yang dibuang di aliran sungai yang mengakibatkan banjir. Selanjutnya akan di petakan untuk diadakan pembersingan yang melibatkan seluruh stakeholder.
Kedua memetakan kondisi bantaran Bengawan Solo yang rawan erosi akan diadakan penghijauan dengan menanam tanaman keras ataupun menanam rumput akar wangi yang sudah terbukti dapat pengikat tanah.
“Dalam susur sungai sekitar kurang lebih 6 kilometer ini kita ditemukan beberapa titik tanggul sungai yang rawan longsor. Sehingga dapat dilaksanakan pengijauan baik tanaman keras maupun rumput akar wangi. Untuk sampah-sampah selama susur sungai ini tidak ditemukan limbah maupun sampah yang menumpuk hanya ada di titik-titik tertentu ada sampah dahan dan ranting bekas banjir yang nantinya akan dilaksanakan pembersihan,” ujar Dandim.
Ada tim darat yang mengecek langsung bantaran sungai bengawan solo yang melintasi wilayah Nguter sampai dengan Mojolaban sedangkan tumbukan sampang yang paling banyak ditemukan yaitu di bwah rjembatan yang secara langsung menghalangi alisan sungai,” terang Dandim.
Menindaklanjuti hal itu kegiatan penghijauan dan pembersihan sungai akan dilaksanakan pada pertengahan Februari dengan nama program resik-resik Bengawan Solo. Rencananya melibatan suluruh stakeholder sekitar 1800 personel mulai dari TNI, Polri, PBPD, SAR, aparat pemerintah daerah dan masyarakat. Aria