SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terbitnya rekomendasi DPP PDIP yang menduetkan Yuni dengan politisi PKB, Suroto ke Pilkada Sragen 2020, akhirnya memupus kebersamaan duet Yuni-Dedy.
Sempat digadang-gadang kembali berpasangan di Pilkada kedua mereka, namun rekomendasi berbicara lain. Yuni harus berpisah dan menatap Pilkada dengan pasangan barunya, Suroto.
Lantas bagaimana hubungan Yuni dengan Dedy yang masih akan menjalankan roda pemerintahan Sragen di tahun terakhir mereka?
“Mohon doa teman-teman, ini keputusan yang harus kita terima. Saya juga sampaikan pada teman- teman ayo belajar politik yang benar. Bahwa semua orang yang masuk dalam organisasi politik harus tunduk dan patuh pada aturan yang berlaku di sana. Saya harus masuk di dalamnya,” paparnya kepada wartawan, Kamis (20/2/2020).
Meski harus berpisah, Yuni mengatakan
Secara pribadi hubungannya dengan Dedy tidak ada masalah. Ia pun tetap akan memerintah bersama Dedy sampai bulan Mei 2020.
Ia memastikan tidak ada yang berubah bagi di antaran keduanya. Menurutnya dirinya berdua akan tetap fokus untuk membangun Sragen dan menyelesaikan visi dan misi yang dibuat saat kampanye Pilkada 2016.
“Kalau saya punya harapan pada Mas Dedy jangan sampai hubungan perteman, persahabatan, perseduluran ini rusak hanya gara-gara urusan politik. Pokoke kekancan dan paseduluran awake dewe sak lawase. Politik jangan dibuat sepaneng,” katanya.
Disinggung jika Dedy ternyata maju sendiri dan harus berhadapan di Pilkada, Yuni enggan mengomentari.
“Kalau itu tanyanya ke Mas Dedy,” tandasnya. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
