Beranda Daerah Semarang Corona Virus Merebak, 40 Destinasi Wisata di Jateng Resmi Ditutup Sampai Akhir...

Corona Virus Merebak, 40 Destinasi Wisata di Jateng Resmi Ditutup Sampai Akhir Maret. Di Antaranya Wisata di Sragen, Karanganyar dan Wonogiri

Rapat Forkompida penanggulangan corona di Jateng. Foto/Humas Jateng
Rapat Forkompida penanggulangan corona di Jateng. Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan langkah strategis untuk menyekat sebaran virus Corona di sektor pariwisata.

Satu diantaranya, menutup sejumlah destinasi wisata untuk menghindarkan kerumunan massa yang berpotensi meluaskan paparan Covid-19.

Sebanyak 40 destinasi wisata di beberapa daerah di Jateng resmi ditutup sampai akhir Maret ini untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona.

“Jika kemarin ada 33 destinasi, hari ini berkembang menjadi 40 destinasi. Lokasinya tersebar, mulai dari Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Magelang, (Borobudur) ya satu di antaranya,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, didampingi wakilnya Taj Yasin Maimoen, saat rapat lintas kewenangan di lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, Senin (16/3/2020).

Menurutnya, penutupan destinasi wisata tersebut merupakan ikhtiar mencegah penularan penyakit akibat Covid-19.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Penutupan lokasi, dilakukan secara beragam. Namun rerata, penutupan berlangsung hingga akhir Maret.

Ganjar tak menampik penutupan itu berpengaruh pada bisnis hotel yang ada di sekitar tempat kunjungan.

Para pengusaha di bidang pariwisata meminta agar pemerintah ikut campur tangan dalam menurunkan pajak hingga 50 persen. Karenanya, pemprov akan mencari jalan keluar terkait hal itu.

“Di bidang pariwisata, seperti hotel mereka punya proposal (penawaran) terkait (negosiasi) energi, bunga dan pajak. Nah kita akan bicarakan terkait hal itu. Namun yang jelas kita sudah setuju terkait penutupan beberapa destinasi wisata,” imbuh Ganjar.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Sinoeng Nugroho Rachmadi tak menampik adanya penurunan wisatawan di provinsi ini, baik  pengunjung lokal maupun mancanegara.
Dia mengatakan, setelah ditutup, pihak pengelola akan melakukan pembersihan pada lokasi wisata. JSnews