JOGLOSEMARNEWS.COM — Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) menanggapi terkait informasi adanya jemaat GPIB yang terindikasi virus corona. Penjelasan tersebut disampaikan secara tertulis.
Dalam surat yang ditandatangani, Pdt. Drs. P. Kariso Rumambi sebagai Ketua Umum GPIB dan Pdt. J. Marlene Joseph, M.Th sebagai Sekretaris Umum dijelaskan sebagai berikut.
Di tengah keprihatinan mendalam karena Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, beredar informasi yang ditafsirkan oleh banyak orang bahwa warga jemaat GPIB sebagai Peserta Persidangan Sinode Tahunan (PST) di Bogor Jawa Barat pada 26-29 Februari 2020 (selanjutnya: PST Bogor) teridentifikasi positif terkena Covid-19.
Kami dengan ini bermaksud meluruskan informasi, serta mengharapkan perhatian masyarakat
maupun media tentang fakta dan sikap kami berikut ini:
1. Kita semua turut prihatin dan sedang berjuang bersama mengatasi Pandemi Covid19 yang melanda seluruh dunia termasuk negeri kita tercinta.
Kondisi ini adalah pergumulan kita bersama bukan hanya pergumulan sekelompok orang.
2. Untuk mendapat gambaran tentang kondisi beberapa warga jemaat yang diinformasikan terindikasi terinfeksi Covid-19, kami telah meminta klarifikasi baik dari keluarga dan pihak terkait lainnya sehingga di sini kami ingin meluruskan
informasi dan mengklarifikasi:
a) Dapat kami informasikan bahwa hingga hari ini terdapat empat orang warga GPIB yang meninggal dunia beberapa hari setelah mengikuti PST Bogor 2020.
Dari keempatnya hanya dua (2) orang yang sempat menjalani pemeriksaan Covid-19 di Rumah Sakit.
Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa pasien yang satu terkena penyakit infeksi menular, sementara untuk
pasien satu lagi kami mendapatkan informasi dari pihak terkait bahwa pasein tersebut tidak terinfeksi Covid-19.
b) Terdapat tempat warga jemaat GPIB yang dinyatakan positif Covid-19 dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Keempatnya sedang dirawat di RS dan keadaan mereka dinyatakan stabil.
c) Terdapat dua (2) orang warga jemaat kami yang saat ini di rumah sakit sedang menjalani tahapan isolasi tetapi belum ada penjelasan resmi dari pihak rumah sakit apakah positif Covid-19 atau tidak.
d) Satu orang pasien positif Covid-19 di Solo Jawa Tengah yang diberitakan meninggal dunia pada Rabu 11 Maret 2020 bukan anggota GPIB dan tidak terkait sama sekali dengan PST Bogor 2020.
3. Majelis Sinode GPIB telah dua kali menerbitkan Surat Penggembalaan dan pesan cepat lisan, yang berisikan dukungan moral serta himbauan praktis bagi seluruh jemaat GPIB, dalam rangka menyukseskan program Pemerintah mencegah
penyebaran Covid-19, sebagai berikut:
a) Menghimbau semua Peserta PST Bogor 2020 untuk melakukan cek kesehatan dan menginformasikan kondisi kesehatannya kepada Ketua Majelis Jemaat setempat dan kepada Majelis Sinode untuk menjadi bahan pergumulan kita bersama.
Bagi yang merasa memiliki gejala klinis mirip gejala Covid-19 disarankan untuk (atau telah) periksa lebih jauh di Rumah
Sakit.
Sampai saat ini, pada umumnya para pendeta yang kembali dari PST Bogor 2020 dalam keadaan sehat.
b) Menghimbau agar jemaat-jemaat melakukan social distancing dengan cara, meniadakan untuk sementara hampir seluruh kegiatan rutin jemaat, minimal mulai tanggal 18 Maret hingga awal April 2020.
Bagi jemaat-jemaat yang memiliki fasilitas pendukung, dapat melaksanakan ibadah secara live streaming.
Kecuali dua ibadah yang mendesak, seperti pemberkatan perkawinan dan ibadah pemakaman, dapat dilakukan tatap muka secara terbatas dan berjarak sesuai prinsip social distancing.
c) Menghimbau setiap jemaat melakukan penyemprotan/disinfektan lingkungan gedung/kompleks gereja.
d) Menghimbau Pengurus Harian Majelis Jemaat (PMHJ) dan Majelis Jemaat setempat untuk memberikan pendampingan bagi keluarga yang sedang bergumul dengan pandemi Covid-19.
4. Terkait dengan pelurusan informasi dan fakta-fakta di atas, kami meminta agar warga jemaat dan masyarakat selalu aktif untuk melakukan proses check and recheck sebelum mempercayai berita-berita yang beredar di media sosial atau
media online.
5. Kami menghimbau para sahabat insan pers agar senantiasa menjunjung tinggi asas jurnalisme yang bersifat dua arah sebelum melakukan release berita di media terkait kasus Covid-19 di GPIB.
6. Kami informasikan bahwa saat ini Majelis Sinode GPIB terus berkomunikasi dan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Nasional/Pusat untuk mengikuti dan melaporkan perkembangan internal GPIB pasca PST Bogor 2020.
7. Secara khusus para pendeta GPIB juga menyikapi pergumulan bersama bangsa dan dunia karena Pandemi Covid-19 ini dengan mencanangķan gerakan doa bersama untuk seluruh warga GPIB di rumah masing-masing tiap jam 12.00 siang
dan 21.00 malam.
8. Kami juga terus menghimbau agar jemaat dan masyarakat memberi perhatian dan dukungan khusus kepada kelompok rentan tertular dan menjadi sakit atau berpotensi terabaikan seperti anak-anak, ibu hamil, orang sakit, orang lanjut usia,
orang/keluarga pra sejahtera, orang penyandang cacat, perempuan ibu rumah tangga, orang/keluarga dari kelompok minoritas, dll.
Dalam kondisi sekarang ini kami menghimbau agar kita semua mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk
memperkuat solidaritas, semangat gotong-royong dan bekerja sama antarwarga dan kelompok masyarakat, serta masyarakat dengan Pemerintah.
9. Demikian Ibu dan Bapak sekalian yang dapat kami sampaikan sebagai upaya meluruskan berita dan menginformasikan fakta serta sikap kami sebagai gerejadalam kerangka pelayanan dan kesaksian kami di tengah-tengah bangsa dan
negara yang sedang bergumul mengatasi Pandemi Covid-19.
10.Kami terus berdoa dan berharap agar Pandemi Covid-19 dapat kita tangani dan segera berakhir. Kiranya Tuhan Yesus, Kepala Gereja, memberkati kerja keras dan pelayanan kita semua. Amin.