KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peningkatan kasus positif corona atau covid-19 di Karanganyar membuat sejumlah elemen terus tergerak.
Tak hanya warga dan Pemdes, jajaran PNS pun juga ikut bergerak melakukan penanganan. Salah satunya di jajaran Dinas Satpol PP dan Damkar Karanganyar.
Merasa terpanggil, kalangan PNS di dinas itu langsung berinisiatif menggalang iuran sukarela untuk dibelikan masker.
Masker tersebut langsung dibagikan ke warga dan pengendara di sejumlah titik di jalan utama Karanganyar, Senin (20/4/2020). Plt Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo mengatakan kegiatan bagi masker dilakukan oleh jajarannya, tadi pagi.
Pembagian dipusatkan di lampu merah Bejen, Pegadaian dan Papahan. Sebanyak 350 lembar masker terdistribusi dengan cepat kepada pengendara dan warga yang kedapatan tak mengenakan masker.
“Tadi yang kita bagikan ada 350 masker. Pengadaannya dari iuran PNS di jajaran kami yang tergerak untuk membantu mencegah wabah covid-19 melalui pembagian masker. Tujuannya agar membantu warga secara sadar membiasakan pakai masker ketika aktivitas di rumah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/4/2020).
Selain pembagian masker, tim juga melakukan sosialisasi kepada warga dan pengendara terkait kewajiban mengenakan masker.
“Alhamdulillah warga sudah mulai sadar. Tadi di lapangan, hampir 90 persen warga sudah mengenakan masker. Hanya sebagian kecil saja yang belum,” tukas Yopi.
Sebelumnya, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyampaikan ada satu lagi kasus positif covid-19 dari Malangjiwan Colomadu Karanganyar. Pasien berjenis kelamin perempuan berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Solo.
Dengan penambahan ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Karanganyar naik menjadi empat kasus. Keempat kasus ini berasal dari Kecamatan Colomadu dan Mojogedang. Dua pasien positif telah meninggal dunia, keduanya memiliki riwayat mengikuti Ijtima Dunia di Gowa.
Pasien positif di Malangjiwan itu dipastikan tidak terkait dengan klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa seperti tiga pasien positif sebelumnya.
“Yang bersangkutan ini bekerja di Ceper, Klaten. Jadi setiap hari bepergian ke sana untuk bekerja. Kemungkinan tertularnya terkait aktivitas pekerjaannya ini,” urai Bupati. Wardoyo