Beranda Daerah Sragen Putus Mata Rantai Covid-19, BRI Sragen Terjun Bagi 6.300 Masker ke Semua...

Putus Mata Rantai Covid-19, BRI Sragen Terjun Bagi 6.300 Masker ke Semua Pasar. Di Pasar Bunder, 540 Masker Langsung Ludes Dalam Hitungan Menit

Pemimpin Cabang BRI Sragen, Robert Tumonggor Sitinjak saat membagi masker gratis ke pedagang di Pasar Bunder Sragen, Rabu (22/4/2020). Foto/Wardoyo
Pemimpin Cabang BRI Sragen, Robert Tumonggor Sitinjak saat membagi masker gratis ke pedagang di Pasar Bunder Sragen, Rabu (22/4/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi corona virus atau covid-19 yang melanda saat ini, menggerakkan jajaran manajemen BRI Sragen untuk turut berkontribusi melakukan pencegahan.

Sebagai bentuk kepedulian, BRI Cabang Sragen menggelar sejumlah kegiatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Salah satunya aksi bagi masker yang digelar Rabu (22/4/2020) pagi ini.

Sebanyak 6.300 lembar masker dibagi serentak di semua pasar yang ada di wilayah Sragen. Aksi bagi masker secara simbolis dilakukan oleh Pemimpin Cabang BRI Sragen, Robert Tumonggor Sitinjak di Pasar Bunder Sragen.

Bersama jajaran manajemen, Robert terjun langsung membagikan masker ke pedagang dan pengunjung pasar. Hanya kurang dari 30 menit, 540 lembar masker yang disediakan pagi tadi langsung ludes diserbu pedagang dan pengunjung.

Tak ketinggalan, 30 petugas di Pasar Bunder juga turut menerima bantuan masker gratis.

Mewakili Pinca, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Sragen, Andri Rupasampana mengatakan pembagian masker itu merupakan tindaklanjut program sejuta masker secara nasional yang dicanangkan BRI pusat.

Untuk BRI Sragen, direalisasikan dengan membagi masker secara serentak lewat kantor cabang dan 35 BRI Unit yang ada di kecamatan.

“Kita alokasikan setiap unit 180 lembar masker sehingga total masker yang dibagi hari ini ada 6.300 lembar. Kita bagikan serentak di pasar se-Kabupaten Sragen. Tadi kick off di Pasar Bunder dipimpin Pak Pinca, karena Pasar Bunder memang yang terbesar di Sragen,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , seusai kegiatan.

Baca Juga :  Bupati Sragen Terpilih Sigit Pamungkas Pamer Sepeda Motor di Jalan Tidak Pakai Helm, Polisi Gelar Operasi Keselamatan Candi 2025

Andri menguraikan pasar dipilih sebagai lokasi pembagian karena menjadi pusat ekonomi. Sehingga pihaknya berkepentingan untuk ikut menjaga agar para pedagang di pasar tetap sehat dan terhindar dari rantai penularan covid-19.

Pembagian masker kepada pedagang dinilai penting lantaran jika ada yang sampai ada yang terkena covid-19, maka akan berdampak buruk menjadikan pasar sepi dan harga barang bisa naik.

“Masker yang kita bagikan tadi masker yang bisa dicuci dan dalamnya bisa diisi tisu. Jadi bukan masker sekali pakai. Supaya pedagang bisa menggunakannya berulang-ulang,” terang Andri.

Selain masker, lewat program BRI Peduli, juga sudah membagikan bantuan wastafel atau tempat cuci tangan di kantor-kantor instansi publik di Sragen.

Foto/Wardoyo

Kemudian pembagian 150 botol hand sanitizer ke kantor-kantor seperti Polres, rumah sakit dan institusi pelayanan publik.

Menurutnya, semua kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian BRI untuk memutus mata rantai covid-19 utamanya di Kabupaten Sragen.

“Untuk pelayanan di bank kami tetap operasional. Namun dengan sejumlah pembatasan sesuai protokol kesehatan. Misalnya semua nasabah kita cek suhu tubuhnya sebelum masuk, kalau di atas 37 derajat dilarang masuk. Mereka harus pakai masker. Di antrian customer service kita dibatasi dengan mika pembatas. Itu upaya kami untuk menjaga petugas juga,” tandasnya.

Baca Juga :  Geger, Warga Sragen Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumahnya, Saat Dilakukan Visum Ini yang Ditemukan

Lurah Pasar Bunder Sragen, Sugino menyambut baik kepedulian BRI Sragen dengan membagi masker ke pedagang tersebut. Menurutnya bantuan masker gratis itu dinilai sangat bermanfaat bagi pedagang yang saat ini sangat membutuhkan masker untuk menangkal penyebaran virus covid-19.

“Kami berterimakasih kepada BRI Sragen yang sudah peduli membantu masker kepada pedagang. Karena masker saat ini memang sangat dibutuhkan pedagang,” tuturnya. Wardoyo