KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu warga peserta Ijtima Ulama asal Mojogedang Karanganyar yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP), Jumat (10/4/2020), terlacak berangkat ke Gowa, Sulawesi bersama 76 rekannya asal Karanganyar.
Namun, pasien berjenis kelamin pria itu kemudian pulang belakangan bersama 10 orang peserta, setelah acara Ijtima Ulama dunia di Gowa pada akhir Maret lalu itu akhirnya dibatalkan.
Data yang dihimpun, warga asal Kecamatan Mojogedang itu meninggal dunia di RSU Moewardi, Jumat (10/4/2020) pagi.
Almarhum merupakan salah satu peserta yang mengikuti Ijtima’ Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan dan baru kembali ke Karanganyar pada tanggal 25 Maret 2020 lalu.
Almarhum diketahui berangkat bersama sekitar 76 rekan peserta dari Karanganyar. Karena dibatalkan, sebanyak 66 orang pulang terlebih dahulu dan langsung menjalani screening.
Sedangkan almarhum bersama 10 orang lainnya, pulang belakangan dengan menggunakan kapal laut.
Plt Kepala DKK Karanganyar, Purwanti kepada wartawan membenarkan meninggalnya almarhum dengan status PDP corona. Menurutnya, almarhum yang pulang dari Gowa pada tanggal 25 Maret 2020 lalu, langsung menjalani screening di Puskesmas Mojogedang.
Saat itu, almarhum mengalami batuk pilek. Selama berada di rumah, almarhum juga telah melakukan isolasi mandiri.
Dijelaskan Purwanti, pada tanggal 29 Maret 2020, almarhum terdeteksi mengalami batuk, pilek, juga mengalami sesak nafas.
Karena kondisinya itu, ia kemudian diisolasi di RSUD Karanganyar. Setelah menjalani perawatan, almarhum langsung dirujuk ke RS Moewardi dan dinyatakan meninggal dunia pada hari Jumat (10/4/2020).
“Almarhum merupakan PDP yang dirujuk dari RSUD Karanganyar ke RS Moewardi. Saat dirujuk, almarhum mengalami batuk pilek dan sesak nafas,” terang Purwanti.
Sementara, Camat Mojogedang, Eko Joko Iswanto, menyatakan dengan meninggalnya satu PDP tersebut, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap warga dan keluarga yang pernah kontak dengan almarhum, dan segera melakukan isolasi mandiri.
“Kita akan pantau keluarga dan warga yang pernah kontak. Kita himbau untuk melakukan isolasi mandiri,” ujarnya. Wardoyo