SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Usai kisahnya mencuat dan menjadi perhatian publik, Muspika Kedawung langsung bergerak melakukan penanganan terhadap nasib pria warga bernama sama persis dengan Presiden RI, Joko Widodo (38) asal Dukuh Tanjung RT 9, Desa Celep, Kedawung, Sragen.
Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo mengatakan pihaknya langsung melakukan penelusuran terkait pengajuan kartu fasilitas kesehatan gratis, Saraswati untuk pria dua anak yang didera penyakit paru-paru menahun itu.
Hasilnya, hari ini (Senin, 18/7/2020), Kartu Saraswati untuk Jokowi dipastikan sudah jadi. Jokowi dibuatkan Kartu Saraswati Menur dari Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen.
“Alhamdulillah, hari ini kami lacak dan kami urus, kartu Saraswatinya sudah jadi. Dia dibuatkan Kartu Saraswati Menur,” papar Camat Kedawung, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (18/5/2020).
Camat menguraikan Kartu Saraswati Menur untuk Jokowi sebenarnya sudah diproses. Dari data di UPTPK, kartu itu sudah dibuat Maret 2020 lalu.
Menurutnya, dimungkinkan pihak keluarga tidak mengetahui sehingga belum diambil. Karenanya hari ini pihaknya langsung berinisiatif mengambil kartu Saraswati itu dan nantinya pihak desa diminta mengambil ke kecamatan.
“Memang sudah diajukan lama, kemarin langsung disurvei kebetukan ada petugas UPTPK yang dekat sana. Hari ini kartunya sudah jadi dan bisa digunakan. Karenanya pihak keluarga tidak perlu lagi khawatir memikirkan biaya. Nanti biaya pengobatan ditanggung Pemkab melalui fasilitas Kartu Saraswati Menur itu,” tegasnya.
Sebelumnya, keterangan kerabat dan warga yang membawa Jokowi ke RSUD Sragen Sabtu (16/5/2020), Jokowi pernah diusulkan mendapat Kartu Saraswati tahun 2018. Namun hingga kini disampaikan belum jua direspon.
Bapak dua anak asal Dukuh Tanjung RT 9, Desa Celep, Kedawung itu dalam kondisi terbaring lemah hampir satu tahun terakhir.
Kondisi ekonominya yang tak lagi bisa bekerja, membuatnya harus memendam niat untuk bisa mendapatkan pengobatan. Selama hampir setahun terakhir terpaksa hanya bisa menahan sakit dan terbaring lemah.
Bantuan fasilitas pengobatan pemerintah juga dilaporkan tak pernah ia terima. Sampai akhirnya fakta kondisi mirisnya mencuat Sabtu (16/5/2020) siang tadi ketika pria yang sebelumnya bekerja sebagai kernet itu dievakuasi oleh tetangganya ke RSUD Sragen. Wardoyo
