SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kasus intimidasi terhadap S (50), petugas medis di Puskesmas Kedawung II Sragen usai menangani pasien positif corona virus atau covid-19, akhirnya terungkap.
Pelaku menyerahkan diri dan mendatangi ke Polres Sragen, Rabu (3/6/2020) bersamaan dengan pemanggilan bidan S.
Pelaku teror yang mengirim pesan WhatsApp (WA) bernada ancaman tersebut ternyata diketahui adalah alumni salah satu pondok pesantren di Jatim yang menjadi klaster covid-19.
Pelaku berjenis kelamin laki-laki dan berinisial M itu diketahui merupakan teman dari I (23) pasien positif covid-19 asal Jenggrik, Kedawung yang sempat ditangani, dijemput dan diantar petugas medis menjalani karantina ke Gedung SMS Sragen.
“Iya benar. Memang sudah ada titik terang. Berdasarkan upaya penyelidikan petugas, kasus ini sudah berhasil kita ungkap. Pelaku pengirim pesan adalah M, yang merupakan teman dari pasien positif tersebut,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (3/6/2020).
Kapolres menguraikan pelaku datang ke Polres memenuhi panggilan kepolisian. Pelaku kemudian dipertemukan dengan bidan S bersama pejabat DKK Sragen yang dihadirkan di Polres tadi siang.
Ia menyampaikan usai mendapatkan aduan dari korban, pihaknya terus melakukan serangkaian penyelidikan yang mengarah kepada pelaku.
Pelaku sendiri sudah dimintai keterangan di Mapolres Sragen tadi siang bersama bidan S yang juga dimintai keterangan.
“Ini hasil lidik kita. Ketika sudah terang benderang, kita sampaikan kepada pelaku. Dan yang bersangkutan ternyata pro aktif bersedia untuk memberikan keterangan,” urai Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan dari latar belakangnya, pelaku diketahui
merupakan rekan satu almamater pondok pesantren dengan keluarga pasien positif Corona tersebut.
Yang bersangkutan diketahui merupakan salah satu lulusan di ponpes yang sama dengan pasien covid-19 yang merupakan adik tingkatnya.
Polisi juga telah mempertemukan pelaku dengan korban S di hadapan petugas.
“Dia satu lulusan klaster tersebut. Sekitar pukul 13 siang tadi datang ke Mapolres, kita pertemukan dengan korban,” kata Raphael.
Terungkapnya pelaku sekaligus mengakhiri tabir misteri ancaman yang sempat menjadi sorotan nasional itu.
Sebelumnya, Bidan S (50), dikabarkan mendapatkan intimidasi saat melakukan pelayanan terhadap salah satu pasien terkonfirmasi covid-19 di wilayah tersebut.
Pelaku melakukan intimidasi dengan kata-kata bernada ancaman yang dikirim melalui pesan singkat WA kepada petugas medis tersebut.
Pesan melalui WA tersebut, diterima S Jumat (29/5/2020) pagi. Dalam pesannya, pengirim mengaku sebagai koordinator klaster dari pasien positif Corona yang ditangani S.
Berdasarkan tangkapan layar atau screenshoot pesan WA yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , si pengirim teror melontarkan sekitar 10 pesan bernada intimidasi yang dikirim dalam rentang pukul 06.45 WIB hingga 06.55 WIB.
Salah satunya menyebut bahwa si pengirim sudah mempunyai data petugas medis itu.
Kemudian si petugas medis itu dinilai ikut andil mendzaliminya, sampai kalimat “Kami Punya Cara Sendiri utk Membalas”, “Kalo g sekarang brrti besok atau Lusa”, “Hati2 dg Kehidupan ANDA” dan beberapa pesan lainnya.
Karena merasa terancam dan ketakutan, si petugas medis perempuan itu kemudian mengadu ke pimpinannya yakni Kepala UPTD Puskesmas Kedawung. Wardoyo