SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen resmi mengambil alih kasus intimidasi terhadap tenaga medis yang menangani pasien positif corona virus atau covid-19 asal Kedawung, Sragen berinisial S (50).
Polres bahkan langsung memeriksa dan memintai keterangan empat saksi terkait kasus itu, Selasa (2/6/2020). Empat saksi yang diperiksa itu satu di antaranya adalah tenaga medis di Puskesmas Kedawung II yang menjadi korban.
Hal itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (2/6/2020). Ia mengatakan kasus itu sudah resmi diambil alih oleh Polres dari Polsek Kedawung yang sebelumnya menangani kasus itu.
Saat ini, penyidik tengah melakukan penyidikan untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Empat saksi sudah dimintai keterangan sejauh ini.
“Sudah resmi diambil alih Polres. Kita sudah terima laporannya, kemudian kita lakukan penyelidikan. Para saksi-saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk tenaga medis yang jadi korban,” paparnya seusai menghadiri kunjungan Kapolda Jateng dan Pangdam di Solo, Selasa (2/6/2020).
Perihal siapa saja saksi yang dimintai keterangan selain petugss medis korban, Kapolres mengaku tidak hafal satu persatu.
Ia juga menegaskan Polres serius dalam menangani kasus ini. Diharapkan dalam waktu dekat, kasus itu bisa diusut tuntas dan terungkap pelakunya.
“Doanya teman-teman mudah-mudahan bisa segera terungkap. Kita juga butuh peran serta masyarakat untuk berpartisipasi kalau memang ada informasi, mudah-mudahan segera ada titik terang,” jelasnya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut sesuai arahan dari pimpinannya, setalah itu ada smz melalui wa ke tenaga medis ini yang sudah kita terima laporan dan sedang dilakukan penyelidikan.
Pesan melalui WA tersebut, diterima S Jumat (29/5/2020) pagi. Dalam pesannya, pengirim mengaku sebagai koordinator klaster dari pasien positif Corona yang ditangani S.
Berdasarkan tangkapan layar atau screenshoot pesan WA yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , si pengirim teror melontarkan sekitar 10 pesan bernada intimidasi yang dikirim dalam rentang pukul 06.45 WIB hingga 06.55 WIB.
Salah satunya menyebut bahwa si pengirim sudah mempunyai data petugas medis itu.
Kemudian si petugas medis itu dinilai ikut andil mendzaliminya, sampai kalimat “Kami Punya Cara Sendiri utk Membalas”, “Kalo g sekarang brrti besok atau Lusa”, “Hati2 dg Kehidupan ANDA” dan beberapa pesan lainnya.
Karena merasa terancam dan ketakutan, si petugas medis perempuan itu kemudian mengadu ke pimpinannya yakni Kepala UPTD Puskesmas Kedawung. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com